Pengarang Kitab Awamil dan Pencetus Ilmu Balaghah
Nahwu.top - Kitab Awamil merupakan salah satu kitab yang umumnya dipelajari di pesantren-pesantren yang ada di nusantara, khususnya bagi pemula. Sebelum mereka mempelajari kitab Ajuruumiyyah mereka harus terlebih dahulu mempelajari kitab Awamil. Nah! yang menjadi pertanyaan, siapakah pengarang kitab Awamil?
Syekh Abdul Qahir al-Jurjani dilahirkan dalam kondisi keluarga yang miskin. Ia belajar kepada para ulama yang ada di negeri kelahirannya, Ia tidak pernah sama sekali meninggalkan Jurjan untuk menuntut ilmu. Meskipun demikian, Ia dapat mengungguli para ulama yang semasa dengannya dari segi keilmuan, bahkan beliau berhasil menguasai berbagai macam ilmu sehingga beliau dikenal sebagai wadhi` (pencetus ) ilmu balaghah.
Syekh Abdul Qahir al-Jurjani bermazhab Syafii dalam bidang fiqh, dan menjadi pengikut Mazhab Asy`ari dalam bidang aqidah. Ia belajar ilmu nahwu kepada Abu Husen Muhammad bin Husen Al-Farisi (salah satu ulama di negeri kelahiran syekh Jurjani). Bahkan dalam kitab Bughyatul Mu`ah, Imam As-Suyuthi mengatakan bahwa Syekh Jurjani tidak mengambil ilmu selain dari Imam Abu Husen Al-Farisi. Akan tetapi, Yaqut al-Hamwa menyebutkan bahwa salah seorang qadhi Negri Jurjan yang bernama Imam Ali bin Abdul Aziz al-Jurjani (w. 392 H) merupakan salah satu guru dari imam Jurjani.
Imam al-Anbari setelah menyebutkan nama guru Imam Jurjani, Abi Husen al-Farisi “dan Syekh Jurjani banyak menghikayah dari Abi Husen al-Farisi sebab Ia tidak pernah bertemu seorang guru yang masyhur dalam ilmu arabiyah selain Imam Abu Husen, karena Syekh Jurjani tidak pernah keluar dari Jurjan dalam menuntut ilmu, Abu Husen al-Farisi datang ke daerah beliau, Imam Jurjani membacakan kitab di hadapannya".
Dari penjelasan Imam al-Anbari di atas dapat disimpulkan bahwa Syekh Jurjani juga pernah berguru kepada selain Imam Abi Husen al-Farisi, namun kemasyhuran gurunya tersebut tidak setara dengan Abi Husen al-Farisi. Dari peryataan al-Anbari yang hanya menyebut ilmu Arabiyah, maka tidak tertutup kemungkinan bahwa Syekh Jurjani ini juga mengambil disiplin ilmu yang lain dari guru-guru lain.
Abu Hasan al-Bakharzi
Abu Hasan al-Bakharzi ini merupakan ulama yang semasa dengan syekh Al-Jurjani, Ia berkata: “Semua lidah sepakat bahwa beliau adalah panutan, tempat dan masa menjadi indah karena beliau, beliau adalah orang yang tak tertandingi dalam keilmuannya yang mulia”.
Imam as-Subky
Imam as-Subky berkata: “Beliau menjadi imam yang masyhur, yang menjadi tujuan dari semua arah, dengan agama yang kuat dan wara` serta sikap yang tenang”.
Imam as-Silafi
Murid Abu Suja` Imam as-Silafi berkata: "beliau adalah seorang yang wara` lagi qana`ah. Pernah masuk pencuri ke rumah beliau, mengambil semua barang yang ia temukan dalam rumah beliau, sedangkan beliau melihatnya dalam keadaan shalat dan tidak membatalkan shalat beliau.
Yahya bin Hamzah Al-`Alawi ( Wafat 749 H)
Yahya bin Hamzah Al-`Alawi berkata: Sesungguhnya Abdul Qahir orang pertama yang menyusun kaidah di dalam ilmu ini (ilmu balaghah), dan memperjelaskan dalil-dalilnya, menyusun seluk-beluk seninya, membuka kelopak ilmu ini dari pada tutupannya, membukakannya selepas ia tertutup dan dan menjadi kabur, dengan dua buah kitab beliau(Dalail Al-I`jaz dan Asrar Al-Balaghah). Dan belum pernah aku melihat keduanya, sedangkan sangat mencintai dan sangat kagum dengan kedua kitab tersebut, kecuali (yang pernah saya temui) hanya kutipan-kutipan para ulama dalam uraian-uraian mereka.
Diantara karya-karya Imam Al-Jurjani adalah sebagai berikut:
Sebagaimana yang telah kita sebutkan pada paragraf di atas bahwa Kitab Awamil Miah merupakan sebuah kitab nahwu kecil yang dijadikan sebagai kitab pemula bagi pelajar ilmu nahwu. Kitab ini banyak di-syarah oleh ulama-ulama lain, seperti:
Kitab Awamil miah juga pernah di gubah menjadi nadham oleh Syeikh Muhammad bin Himad. [lbm.mudimesra.com]
Sumber:
Pengarang Kitab Awamil
Nama lengkap | : Abu Bakar Abdul Qahir bin Abdur Rahman bin Muhammad al-Jurjani |
Tempat Lahir | : Jurjan/Gorgan (salah satu daerah di Iran) |
Tahun Lahir | : 377 H |
Wafat | : 471 H (ada juga pendapat lain yang mengatakan tahun 474 H) |
Syekh Abdul Qahir al-Jurjani bermazhab Syafii dalam bidang fiqh, dan menjadi pengikut Mazhab Asy`ari dalam bidang aqidah. Ia belajar ilmu nahwu kepada Abu Husen Muhammad bin Husen Al-Farisi (salah satu ulama di negeri kelahiran syekh Jurjani). Bahkan dalam kitab Bughyatul Mu`ah, Imam As-Suyuthi mengatakan bahwa Syekh Jurjani tidak mengambil ilmu selain dari Imam Abu Husen Al-Farisi. Akan tetapi, Yaqut al-Hamwa menyebutkan bahwa salah seorang qadhi Negri Jurjan yang bernama Imam Ali bin Abdul Aziz al-Jurjani (w. 392 H) merupakan salah satu guru dari imam Jurjani.
Imam al-Anbari setelah menyebutkan nama guru Imam Jurjani, Abi Husen al-Farisi “dan Syekh Jurjani banyak menghikayah dari Abi Husen al-Farisi sebab Ia tidak pernah bertemu seorang guru yang masyhur dalam ilmu arabiyah selain Imam Abu Husen, karena Syekh Jurjani tidak pernah keluar dari Jurjan dalam menuntut ilmu, Abu Husen al-Farisi datang ke daerah beliau, Imam Jurjani membacakan kitab di hadapannya".
Dari penjelasan Imam al-Anbari di atas dapat disimpulkan bahwa Syekh Jurjani juga pernah berguru kepada selain Imam Abi Husen al-Farisi, namun kemasyhuran gurunya tersebut tidak setara dengan Abi Husen al-Farisi. Dari peryataan al-Anbari yang hanya menyebut ilmu Arabiyah, maka tidak tertutup kemungkinan bahwa Syekh Jurjani ini juga mengambil disiplin ilmu yang lain dari guru-guru lain.
Pujian ulama
Imam Abdul Qahir al-Jurjani telah dikenal sebagai pakar dalam ilmu nahwu sebelum mencetuskan ilmu balagah, selain itu, Ia juga pakar dalam ilmu kalam, dan fiqh. Ia diakui sebagai ulama besar yang berberpegang teguh pada agama dan menuai banyak pujian dari kalangan ulama. Berikut pendapat beberapa ulama tentang Syekh Jurjani.Abu Hasan al-Bakharzi
Abu Hasan al-Bakharzi ini merupakan ulama yang semasa dengan syekh Al-Jurjani, Ia berkata: “Semua lidah sepakat bahwa beliau adalah panutan, tempat dan masa menjadi indah karena beliau, beliau adalah orang yang tak tertandingi dalam keilmuannya yang mulia”.
Imam as-Subky
Imam as-Subky berkata: “Beliau menjadi imam yang masyhur, yang menjadi tujuan dari semua arah, dengan agama yang kuat dan wara` serta sikap yang tenang”.
Imam as-Silafi
Murid Abu Suja` Imam as-Silafi berkata: "beliau adalah seorang yang wara` lagi qana`ah. Pernah masuk pencuri ke rumah beliau, mengambil semua barang yang ia temukan dalam rumah beliau, sedangkan beliau melihatnya dalam keadaan shalat dan tidak membatalkan shalat beliau.
Yahya bin Hamzah Al-`Alawi ( Wafat 749 H)
Yahya bin Hamzah Al-`Alawi berkata: Sesungguhnya Abdul Qahir orang pertama yang menyusun kaidah di dalam ilmu ini (ilmu balaghah), dan memperjelaskan dalil-dalilnya, menyusun seluk-beluk seninya, membuka kelopak ilmu ini dari pada tutupannya, membukakannya selepas ia tertutup dan dan menjadi kabur, dengan dua buah kitab beliau(Dalail Al-I`jaz dan Asrar Al-Balaghah). Dan belum pernah aku melihat keduanya, sedangkan sangat mencintai dan sangat kagum dengan kedua kitab tersebut, kecuali (yang pernah saya temui) hanya kutipan-kutipan para ulama dalam uraian-uraian mereka.
Karya-Karya Al-Jurjani
Diantara karya-karya Imam Al-Jurjani adalah sebagai berikut:- Syarh al-Fatihah (1 jilid)
- Asrar Balaghah
- Dalail al-I`jaz
- al-Jumal fin Nahmi
- Talkhish, syarah dari kitab beliau al-Jumal
- at-Tatimmah fin Nahwi
- al-Mughni fi Syarh al-Idhah Abu Ali al-Farisi (30 jilid)
- i`Jaz al-Quran kabir (besar) dan shaghir (kecil) keduanya merupakan syarh bagi kitab I`jaz al-Quran karangan Abu Abdullah al-Wasithy.
- al-`Umdah fi Tashrif al-af`al
- al-Awamil al-miah fi ilm Nahwi
- Tazkirah
- al-Miftah
- dll
Sebagaimana yang telah kita sebutkan pada paragraf di atas bahwa Kitab Awamil Miah merupakan sebuah kitab nahwu kecil yang dijadikan sebagai kitab pemula bagi pelajar ilmu nahwu. Kitab ini banyak di-syarah oleh ulama-ulama lain, seperti:
- Ibnu Madas Hisam ad-Din at-Taqani ar-Rumi al-Hanafi
- Tashil Nail Amani, karangan ulama Fathani, Thailand, Syeikh Ahmad al-Fathani
- Syarh `Awamil miah, karangan Syeikh Khalid al-azhari al-Jarjawi (w. 905 H)
- Syarh Awamil karangan Sayyid Syarif Ali bin Muhammad Jurjani (w. 816 H)
- Syarh Awamil al-Miah Nahwiyah karangan Syeikh Yahya bin Nushuh
- Fawaid al-`itabiyah fi hall al-Awamil miah, karangan Syeikh Muhammad Abi Qasim al-`Atabi
- Tahrir al-Aqwal karangan seorang Tgk. di Panton Labu, Aceh Utara
- dll
Kitab Awamil miah juga pernah di gubah menjadi nadham oleh Syeikh Muhammad bin Himad. [lbm.mudimesra.com]
Sumber:
- AL-Jurjani; Balaghatuhu wa Naqduhu, Wakâlat Al-Matbu’ât, Ahmad Mathlub
- Thabaqah Syafi`iyah Kubra, as-Subki
- Bughyatul Mu`ah, Imam Sayuthy
- Nazhah al-Anba` fi Tabaqat al-Adibba’
- Al-Maraghi Ahmad Mustafa, Tarikh `Ulum Al-Balaghah
- Muqaddimah Syarah Awamil karangan Syeikh Khalid al-azhari al-Jarjawi
- Muqaddimah Tahqiq Kitab al-Jumal karagan Syeikh Abdul Qahr al-Jarjani oleh Ali Hairar
Terimakasih telah membaca artikel "Pengarang Kitab Awamil dan Pencetus Ilmu Balaghah", semoga apa yang tertuang dalam artikel di atas dapat memberikan manfaat untuk teman-teman!.
loading...
0 Response to "Pengarang Kitab Awamil dan Pencetus Ilmu Balaghah"
Post a Comment