Balaghah - Keindahan Bahasa Arab bagian 1
Balaghah dan bayan memiliki makna yang merujuk pada retorika dan keindahan bahasa dalam bahasa Arab. jika ditambahkan awalan ilm atau ilmu pada kedua istilah tersebut maka keduanya berarti retorika, yaitu ilmu tata cara berbicara yang bagus.
Balaghah merupakan inti dan puncak dalam kajian sastra dan telah menjadi ciri khas yang membedakan sastra dari disiplin ilmu yang lain, tidak ada adab (sastra) tanpa balaghah. Terdapat banyak ungkapan maupun aforime dalam berbagai perpustakaan adab yang menyebutkan definisi balaghah.
Hubungan antara balaghah dengan Alquran sangatlah erat. Bahkan dalam tradisi Islam, Alquran merupakan salah satu sumber dari keindahan atau ke-balaghah-an bagi para penyair maupun para penulis prosa. Masyarakat Arab mengakui Alquran sebagai puncak balaghah dan menjadi model, dan rujukan utama bagi penciptaan syair, pidato, dan seni dalam menulis surat atau leksikografi.
Selain itu, Alquran juga merupakan pedoman utama bagai anak-anak pesantren yang sedang mempelajari tata bahasa Arab. Mereka menghafal Alquran sejak usia dini, lalu dilanjutkan dengan menghafal buku-buku yang membahas tentang ritual dalam Islam saat mereka beranjak remaja. Alquran merupakan teks klasik yang dihafal dan dibaca setiap hari oleh mereka. Sehingga bagi para santri, membaca Alquran masuk ke dalam rutinitas harian mereka.
Alquran begitu penting dan sangat berpengaruh terhadap pola hidup, pola pikir, dan pola tutur umat Islam. Semua umat Islam merasa bahwa Alquran merupakan sebuah kitab suci yang keindahan bahasanya tidak akan dapat ditandingi oleh penyair manapun. Karena Alquran berisi kalam Allah yang keindahan dan kepuitisannya tidak dapat ditiru oleh seluruh penyair yang ada di muka bumi ini, bahkan oleh penyair sekelas Kahlil Gibran sekalipun.
Meski keindahan bahasanya tidak mungkin bisa disamai, hal tersebut tidak menghalangi penyair-penyair Muslim untuk berusaha menyamai Al--Quran seperti yang dilakukan oleh seorang penyair bernama Al-Mutanabbi maupun Al-Ma'arri. Mereka bukan hanya berusaha meniru, tetapi juga menjadikan Alquran sebagai model utama dalam terciptanya karya-karya mereka.
Lafazh-lafazh dan berbagai gagasan dalam Alquran sudah begitu mendarah daging dalam jiwa mereka. Sehingga disetiap bentuk ungkapan lisan maupun tulisan, dalam khutbah, percakapan, dan tradisi surat-menyurat, atau dalam karya-karya prosa maupun puisi, Alquran digunakan sebagai contoh dan model utama yang mewarnai ekspresi pemikiran dan perasaan mereka.
Keindahan dan keagungan bahasa Alquran yang efisien sangat-sangat dihargai oleh umat Islam. Sehingga saat mereka hendak mengungkapkan ekspresi dalam bentuk apa pun mereka selalu memadukannya dengan bahasa Alquran. Karena itulah keindahan dan kefasihan berbahasa selalu dikaitkan dengan keagungan dan keutamaan Alquran. [Sumber : Republika.co.id]
Balaghah merupakan inti dan puncak dalam kajian sastra dan telah menjadi ciri khas yang membedakan sastra dari disiplin ilmu yang lain, tidak ada adab (sastra) tanpa balaghah. Terdapat banyak ungkapan maupun aforime dalam berbagai perpustakaan adab yang menyebutkan definisi balaghah.
Hubungan antara balaghah dengan Alquran sangatlah erat. Bahkan dalam tradisi Islam, Alquran merupakan salah satu sumber dari keindahan atau ke-balaghah-an bagi para penyair maupun para penulis prosa. Masyarakat Arab mengakui Alquran sebagai puncak balaghah dan menjadi model, dan rujukan utama bagi penciptaan syair, pidato, dan seni dalam menulis surat atau leksikografi.
Selain itu, Alquran juga merupakan pedoman utama bagai anak-anak pesantren yang sedang mempelajari tata bahasa Arab. Mereka menghafal Alquran sejak usia dini, lalu dilanjutkan dengan menghafal buku-buku yang membahas tentang ritual dalam Islam saat mereka beranjak remaja. Alquran merupakan teks klasik yang dihafal dan dibaca setiap hari oleh mereka. Sehingga bagi para santri, membaca Alquran masuk ke dalam rutinitas harian mereka.
Alquran begitu penting dan sangat berpengaruh terhadap pola hidup, pola pikir, dan pola tutur umat Islam. Semua umat Islam merasa bahwa Alquran merupakan sebuah kitab suci yang keindahan bahasanya tidak akan dapat ditandingi oleh penyair manapun. Karena Alquran berisi kalam Allah yang keindahan dan kepuitisannya tidak dapat ditiru oleh seluruh penyair yang ada di muka bumi ini, bahkan oleh penyair sekelas Kahlil Gibran sekalipun.
Meski keindahan bahasanya tidak mungkin bisa disamai, hal tersebut tidak menghalangi penyair-penyair Muslim untuk berusaha menyamai Al--Quran seperti yang dilakukan oleh seorang penyair bernama Al-Mutanabbi maupun Al-Ma'arri. Mereka bukan hanya berusaha meniru, tetapi juga menjadikan Alquran sebagai model utama dalam terciptanya karya-karya mereka.
Lafazh-lafazh dan berbagai gagasan dalam Alquran sudah begitu mendarah daging dalam jiwa mereka. Sehingga disetiap bentuk ungkapan lisan maupun tulisan, dalam khutbah, percakapan, dan tradisi surat-menyurat, atau dalam karya-karya prosa maupun puisi, Alquran digunakan sebagai contoh dan model utama yang mewarnai ekspresi pemikiran dan perasaan mereka.
Keindahan dan keagungan bahasa Alquran yang efisien sangat-sangat dihargai oleh umat Islam. Sehingga saat mereka hendak mengungkapkan ekspresi dalam bentuk apa pun mereka selalu memadukannya dengan bahasa Alquran. Karena itulah keindahan dan kefasihan berbahasa selalu dikaitkan dengan keagungan dan keutamaan Alquran. [
loading...
0 Response to "Balaghah - Keindahan Bahasa Arab bagian 1"
Post a Comment