Zharaf Zaman dan Zharaf Makan Beserta Contohnya
Zharaf zaman dan zharaf makan termasuk salah satu dari isim-isim yang dinashabkan. Kata ٌظَرَف artinya keadaan, ٌزَمَان artinya waktu, dan ٌمَكَان artinya tempat. Simpelnya, yang dimaksud dengan zharaf zaman adalah lafadz yang menunjukan keadan waktu, dan zharaf makan adalah lafadz yang menunjukan keadan tempat.
A.
Zharaf zaman menurut istilah para ahli nahwu adalah isim zhaman yaitu waktu terjadinya pekerjaan yang manshub dengan takdir fii (فِيْ). So, setiap lafazh yang padanya terkandung makna fii (فِيْ) dan menunjukan waktu maka lafazh tersebut adalah zharaf zaman.
Contoh zharaf zaman dalam perkataan:
رَجَعْتُ يَوْمَ اْلخَمِيْسِ
Aku pulang pada hari kamis.
Maka taqdirnya: رَجَعْتُ فِيْ يَوْمَ اْلخَمِيْسِ
Lafazh اَلْيَوْمَ mengandung arti waktu terjadinya saya pulang
اِعْتَكَفْتُ اللّيْلَةَ
Aku telah beri'tikaf pada malam ini
أَزُوْرُكَ غُدْوَةً
Aku akan mengunjungimu pagi-pagi
أَزُوْرُ = Fi'il mudhari' dan fa'ilnya dhamir mustatir wajib, taqdirnya أَنَا.
كَ = dhamir mukhathab mabni di atas fathah, pada tempat nashab sebagai maf'ul bih.
غُدْوَةً = Zharaf zhaman manshub dengan fi'il أَزُوْرُ
أَزُوْرُكَ بُكْرَةً
Aku akan mengunjungimu pada waktu pagi.
أَجِيْئُكَ سَحَرًا
Aku akan datang padamu waktu sahur
أَجِيْئُكَ غَدًا
Aku akan datang padamu besok
أَجِيْئُكَ عَتَمَةً
Aku akan datang padamu pada waktu isya
أَجِيْئُكَ صَبَاحًا
Aku akan datang padamu pada waktu pagi
أَجِيْئُكَ مَسَاءً
Aku akan datangpadamu pada waktu sore
I'rab setiap kalimat di atas sama dengan i'rab pada contoh أَزُوْرُكَ غُدْوَةً.
لاَ أُكَلِّمُ عَمْرًا أَبَدً
Saya tidak bicara dengan Amran selamanya
I'rabnya:
لاَ = huruf nafiyah (tidak)
أُكَلِّمُ = fi'il mudhari', dan fa'ilnya adalah dhamir mustatir wajib, taqdirnya أَنَا.
أَبَدً = manshub karena zharaf makan.
kata الابَدَ artinya masa akan datang yang tak berakhir atau selama-selamanya.
لاَ أُكَلِّمُ عَمْرًا أَمَدً
Saya tidak akan bicara dengan Amran nanti
Kata الاَمَدً artinya masa yang akan datang (nanti).
كَتَبْتُ حِيْنًا
Aku telah menulis pada suatu masa
I'rabnya:
كَتَبْتُ = Fi'il dan fa'il
حِيْنًا = Manshub karena sebagai zharaf zaman, di-manshub oleh كَتَبْتُ.
Kata حِيْنُ artinya waktu yang tidak jelas (samar).
Dan lafazh yang serupa dengan dengan itu adalah وَقْتَ (pada waktu), سَاعَةَ (pada saat), ضَخوَةَ (Pada waktu dhuha)
B.
Zharaf makan menurut para ahli nahwu adalah isim makan yang mengandung arti tempat terjadinya pekerjaan yang manshub dengan taqdir fii. So, setiap lafazh yang padanya terkandung makna fii dan menunjukan tempat maka lafazh tersebut adalah zharaf makan.
Contoh zharaf makan dalam perkataan:
قَعَدْتُ أَمَامَ اْلمُدَرِّسِ
Akutelah duduk di depan guru.
I'rabnya:
قَعَدْتُ = fi'il dan fa'il
أَمَامَ = manshub, karena zharaf makan, di-manshub oleh قَعَدْتُ
اْلمُدَرِّسِ = Mudhaf ilaih (kata yang menerangkan kata sebelumnya).
قَعَدْتُ خَلْفَهُ
Aku telah duduk di belakangnya
قَعَدْتُ قُدَّامَ اْلمُدَرِّسِ
Akutelah duduk di depan guru.
قَعَدْتُ وَرَاءَ اْلمُدّرِّسِ
Akutelah duduk di belakang guru
قَعَدْتُ فَوْقَ السَّطْحِ
Aku telah duduk di atas permukaan atap
قَعَدْتُ تَحْتَ السَّقْفِ
Saya telah duduk di bawah atap
قَعَدْتُ عِنْدَ مُحَمَّدٍ
Aku telah duduk di dekat Muhammad.
رَكِبْتُ مَعَ مُحَمَّدٍ
Aku berkendaraan bersama Muhammad
قَعَدْتُ إِزَاءَ مُحَمَّدٍ
Aku duduk di hadapan Zaid
kata إِزَاءَ bermakna di hadapan, ia semakna dengan مُقَابِلَ (di hadapan).
قَعَدْتُ حِذَاءَ مُحَمَّدٍ
Aku duduk di dekat Muhammad
قَعَدْتُ تِلْقَاءَ مُحَمَّدٍ
Aku duduk di hadapan Muhammad.
kata تِلْقَاءَ juga bermakna di hadapan, ia juga semakna dengan مُقَابِلَ (di hadapan) seperti halnya إِزَاءَ.
قَعَدْتُ هُنَا
AKu telah duduk di sini.
kata هُنَا merupakan isim isyarah bagi tempat yang dekat, kemudian ia juga termasuk zharaf makan.
قَعَدْتُ ثَمَّ
Aku telah duduk di sana.
kata ثَمَّ merupakan isim isyarah bagi tempat yang jauh, kemudian ia juga termasuk zharaf makan.
Demikianlah pembahasan tentang Zharaf Zhaman dan Zharaf Makan, semoga bermanfaat!

A. Zharaf zaman
Zharaf zaman menurut istilah para ahli nahwu adalah isim zhaman yaitu waktu terjadinya pekerjaan yang manshub dengan takdir fii (فِيْ). So, setiap lafazh yang padanya terkandung makna fii (فِيْ) dan menunjukan waktu maka lafazh tersebut adalah zharaf zaman.ZHARAF ZAMAN | ||
---|---|---|
اَلْيَوْمَ (Pada hari ini) - عَتَمَةً (Waktu sore / isya) - اللَّيْلَةَ (Pada malam ini) - صَبَاحًا (Pada waktu subuh) - غُدْوَةً (Pada pagi hari) - مَسَاءً (Pada waktu sore) - بُكْرَةً (Waktu pagi) - اَبَدًا (Selamanya) - سَحَرًا (Waktu sahur) - اَمَدًا (Selamanya) - غَدًا (Besok) - حِيْنًا (ketika). |
رَجَعْتُ يَوْمَ اْلخَمِيْسِ
Aku pulang pada hari kamis.
Maka taqdirnya: رَجَعْتُ فِيْ يَوْمَ اْلخَمِيْسِ
Lafazh اَلْيَوْمَ mengandung arti waktu terjadinya saya pulang
اِعْتَكَفْتُ اللّيْلَةَ
Aku telah beri'tikaf pada malam ini
أَزُوْرُكَ غُدْوَةً
Aku akan mengunjungimu pagi-pagi
أَزُوْرُ = Fi'il mudhari' dan fa'ilnya dhamir mustatir wajib, taqdirnya أَنَا.
كَ = dhamir mukhathab mabni di atas fathah, pada tempat nashab sebagai maf'ul bih.
غُدْوَةً = Zharaf zhaman manshub dengan fi'il أَزُوْرُ
أَزُوْرُكَ بُكْرَةً
Aku akan mengunjungimu pada waktu pagi.
أَجِيْئُكَ سَحَرًا
Aku akan datang padamu waktu sahur
أَجِيْئُكَ غَدًا
Aku akan datang padamu besok
أَجِيْئُكَ عَتَمَةً
Aku akan datang padamu pada waktu isya
أَجِيْئُكَ صَبَاحًا
Aku akan datang padamu pada waktu pagi
أَجِيْئُكَ مَسَاءً
Aku akan datang
I'rab setiap kalimat di atas sama dengan i'rab pada contoh أَزُوْرُكَ غُدْوَةً.
لاَ أُكَلِّمُ عَمْرًا أَبَدً
Saya tidak bicara dengan Amran selamanya
I'rabnya:
لاَ = huruf nafiyah (tidak)
أُكَلِّمُ = fi'il mudhari', dan fa'ilnya adalah dhamir mustatir wajib, taqdirnya أَنَا.
أَبَدً = manshub karena zharaf makan.
kata الابَدَ artinya masa akan datang yang tak berakhir atau selama-selamanya.
لاَ أُكَلِّمُ عَمْرًا أَمَدً
Saya tidak akan bicara dengan Amran nanti
Kata الاَمَدً artinya masa yang akan datang (nanti).
كَتَبْتُ حِيْنًا
Aku telah menulis pada suatu masa
I'rabnya:
كَتَبْتُ = Fi'il dan fa'il
حِيْنًا = Manshub karena sebagai zharaf zaman, di-manshub oleh كَتَبْتُ.
Kata حِيْنُ artinya waktu yang tidak jelas (samar).
Dan lafazh yang serupa dengan dengan itu adalah وَقْتَ (pada waktu), سَاعَةَ (pada saat), ضَخوَةَ (Pada waktu dhuha)
B. Zharaf Makan
Zharaf makan menurut para ahli nahwu adalah isim makan yang mengandung arti tempat terjadinya pekerjaan yang manshub dengan taqdir fii. So, setiap lafazh yang padanya terkandung makna fii dan menunjukan tempat maka lafazh tersebut adalah zharaf makan.PENGAYAAN | ||
---|---|---|
اَمَامَ (Di |
قَعَدْتُ أَمَامَ اْلمُدَرِّسِ
Aku
I'rabnya:
قَعَدْتُ = fi'il dan fa'il
أَمَامَ = manshub, karena zharaf makan, di-manshub oleh قَعَدْتُ
اْلمُدَرِّسِ = Mudhaf ilaih (kata yang menerangkan kata sebelumnya).
قَعَدْتُ خَلْفَهُ
Aku telah duduk di belakangnya
قَعَدْتُ قُدَّامَ اْلمُدَرِّسِ
Aku
قَعَدْتُ وَرَاءَ اْلمُدّرِّسِ
Aku
قَعَدْتُ فَوْقَ السَّطْحِ
Aku telah duduk di atas permukaan atap
قَعَدْتُ تَحْتَ السَّقْفِ
Saya telah duduk di bawah atap
قَعَدْتُ عِنْدَ مُحَمَّدٍ
Aku telah duduk di dekat Muhammad.
رَكِبْتُ مَعَ مُحَمَّدٍ
Aku berkendaraan bersama Muhammad
قَعَدْتُ إِزَاءَ مُحَمَّدٍ
Aku duduk di hadapan Zaid
kata إِزَاءَ bermakna di hadapan, ia semakna dengan مُقَابِلَ (di hadapan).
قَعَدْتُ حِذَاءَ مُحَمَّدٍ
Aku duduk di dekat Muhammad
قَعَدْتُ تِلْقَاءَ مُحَمَّدٍ
Aku duduk di hadapan Muhammad.
kata تِلْقَاءَ juga bermakna di hadapan, ia juga semakna dengan مُقَابِلَ (di hadapan) seperti halnya إِزَاءَ.
قَعَدْتُ هُنَا
AKu telah duduk di sini.
kata هُنَا merupakan isim isyarah bagi tempat yang dekat, kemudian ia juga termasuk zharaf makan.
قَعَدْتُ ثَمَّ
Aku telah duduk di sana.
kata ثَمَّ merupakan isim isyarah bagi tempat yang jauh, kemudian ia juga termasuk zharaf makan.
Demikianlah pembahasan tentang Zharaf Zhaman dan Zharaf Makan, semoga bermanfaat!
loading...
0 Response to "Zharaf Zaman dan Zharaf Makan Beserta Contohnya"
Post a Comment