-->

Pengertian Jamak Mudzakkar Salim dan Contohnya

Pengertian Jamak Mudzakkar Salim

Jamak mudzakkar salim merupakan lafazh yang menunjukan makna banyak bagi laki-laki (mudzakkar), berbeda dengan jamak taksir, lafazh asli jamak mudzakkar salim tidak berubah atau tetap dalam bentuk mufradnya. Untuk menunjukkan makna banyak hanya perlu ditambahkan wawu dan nun pada huruf akhirnya bila dalam keadaan rafa',

Pengertian Jamak Mudzakkar Salim dan Contohnya

Contoh:
جَاءَ اْلمُسْلِمُوْنَ = Orang-orang islam itu telah datang

Keterangan:
المُسْلِمُ (mufrad) >>>> اْلمُسْلِمُوْنَ (jamak mudzakkar salim)

atau ya dan nun pada huruf akhirnya bila dalam keadaan nashab dan jar,

contoh dalam keadaan nashab 
رَأَيْتُ اْلمُسْلِمِيْنَ = aku telah melihat orang-orang islam itu

contoh dalam keadaan jar
مَرَرْتُ بِاْلمُسْلِمِيْنَ = aku telah berjumpa dengan orang-orang islam itu

Keterangan:
المُسْلِمُ (mufrad) >>>> اْلمُسْلِمِيْنَ (jamak mudzakkar salim)

Ketentuan I'rab Jamak Mudzakkar Salim

Jamak mudzakkar salim di-rafa' dengan waw, di-nashab dan di-jar dengan ya yang di-kasrah-kan huruf sebelumnya dan di-fathah-kan huruf sesudahnya.

Contoh yang di-rafa'-kan dengan waw:
جَاءَ اْلمُسْلِمُوْنَ = Orang-orang islam itu telah datang

Sedangkan contoh yang di-nashab dan di-jar dengan ya yang di-kasrah-kan huruf sebelumnya dan di-fathah-kan huruf sesudahnya adalah sebagai berikut:

رَأَيْتُ اْلمُسْلِمِيْنَ = aku telah melihat orang-orang islam itu
مَرَرْتُ بِاْلمُسْلِمِيْنَ = aku telah berjumpa dengan orang-orang islam itu

Yang Di-mulhaq-kan kepada Jamak Mudzakkar Salim

Mulhaq artinya dikategorikan, jadi lafazh-lafazh yang dikategorikan kepada jamak mudzakkar salim yaitu lafazh أُوْلُوْا (yang mempunyai), عَالَمُوْنَ (alam semesta), عِشْرُوْنَ (dua puluh), dan lafazh yang sesudahnya dari bilangan puluhan hingga sembilan puluh; juga lafazh أَرَضُوْنَ (bumi), سِنُوْنَ (tahun) berikut babnya, أَهْلُوْنَ (keluarga), dan عِلِّيُّوْنَ (suatu nama tingkatan surga yang paling tinggi).

Berikut masing-masing contohnya:

وَلاَ يَأْتَلِ اُوْلُوْا اْلفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُّؤْتُوْا اُوْلِى اْلقُرْبَى
Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kalian bersumpah bahwa mereka (tidak) akan  memberi (bantuan) kepada kaum kerabatnya (An-Nuur:22).

إِنَّ فِيْ ذَلِكَ لَذِكْرَى لِأُوْلِى اْلاَلْبَابِز
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (Az-Zumar:21).

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (Al-Fatihah:2)

ثَلَاثَ مِائَةٍ سِنِينَ
tiga ratus tahun (Al-Kahf:25)

الَّذِينَ جَعَلُوا الْقُرْآنَ عِضِينَ
(yaitu) orang-orang yang telah menjadikan Al Quran itu terbagi-bagi. (al-Hijr:91)

شَغَلَتْنَا أَمْوَالُنَا وَأَهْلُونَا
Harta dan keluarga kami telah merintangi kami (al-fath:11)

مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ أَهْلِيكُ
yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu. (Al-Maidah:89)

إِلَىٰ أَهْلِيهِمْ
kepada keluarga mereka (Al-Fath:12)

.لَفِي عِلِّيِّينَ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا عِلِّيُّونَ
Tersmipan dalam 'illiyyin. Tahukah kamu apakah i'lliyyin itu? (Al-Muthaffifin:18-19)

Keterangan:
Lafazh عِشْرُوْنَ dan sebagainya; hitungan puluhan hingga تِسْعُوْنَ di-mulhaq-kan kepada jamak mudzakkar salim, karena tidak memiliki bentuk tunggal (mufrad) dari lafazhnya. Untuk itu tidak boleh dikatakan عِشْرٌ yaitu bentuk tunggal dari lafazh عِشْرُوْنَ.

Lafazh أَهْلُوْنَ di-mulhaq-kan kepada jamak mudzakkar salim sekalipun memiliki bentuk tunggal dari lafazhnya, yaitu أَهْلٌ. Tetapi syarat-syaratnya masih belum terpenuhi karena merupakan isim jinis, sama halnya dengan lafazh رَجُلٌ.

Begitu pula dengan lafazh أُوْلُوْا karena tidak mempunyai bentuk tunggal dari lafazhnya, dan lafazh عَالَمُوْنَ bentuk jamak dari lafazh عَالَمٌ. Lafazh ini sama dengan lafazh رَجُلٌ, yaitu termasuk isim jinis yang jamid, dan lafazh عِلِّيُّوْنَ suatu nama bagi tingkatan surga yang paling tinggi. Lafazh أَرْضُوْنَ merupakan bentuk jamak dari أَرْضٌ, merupakan isim jinis yang jamid lagi muannats maknawi.

Lafazh سِنُوْنَ bentuk jamak dari سَنَةٌ, merupakan isim jinis yang muannats. Semua lafazh yang telah disebut tadi di-mulhaq-kan kepada jamak mudzakkar salim.

Maksud dari perkataan سِنُوْنَ dan bab-babnya adalah lafazh-lafazh yang termasuk ke dalam bab سَنَةٌ (tahun). Yaitu semua isim tsulasi yang dibuang lam fi'il-nya, kemudian diganti oleh ta ta'nits, serta tidak dijamakkan ke dalam bentuk jamak taksir, seperti lafazh :
عِضِيْنَ = عِضَةٌ , عِزِيْنَ = عِزَةٌ، مِئِيْنَ = مِائَةٌ، dan lafazh ثُبِيْنَ = ثُبَةٌ.

Pemakaian jamak mudzakkar salim dalam lafazh-lafazh ini dan yang sejenis dengannya telah dikenal orang. Akan tetapi apabila di-jamak-kan ke dalam bentuk jamak taksir seperti dalam lafazh شَفَةٌ (bibir) yang bentuk jamak taksir-nya adalah شِفَاهٌ , ini tidak boleh dijamakkan ke dalam bentuk jamak mudzakkar salim, kecuali syadz (jarang). Contoh syadz ialah seperti lafazh ظُبَهٌ dijamakkannya secara taksir yaitu ظُبَاةٌ, dan dijamakkannya ke dalam bentuk jamak mudzakkar salim karena dikatakan ظُبُوْنَ dan ظُبِيْنَ.

Demikianlah artikel tentang Pengertian Jamak Mudzakkar Salim dan Contohnya ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!
loading...

0 Response to "Pengertian Jamak Mudzakkar Salim dan Contohnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel