Isim-Isim yang Lima
Isim yang lima adalah isim yang berjumlah lima lafazh, atau isim yang dibatasi oleh kata أَبٌ، أَخٌ، حَمٌ، فُوْ، ذُوْ dan di dalam kitab Mutammimah Ajurumiyyah ditambahkan satu lafazh lagi, yaitu هَنُ. Kenapa penulis kitab Ajurumiyyah dan kitab-kitab lain tidak memasukkan lafazh هَنُ? Hal ini akan saya bahas pada subjudul tentang Ketentuan I'rab Lafazh هَنُ di bagian akhir artikel ini.
1. Hendaknya di-mudhaf-kan.
Contoh yang di-rafa'-kan dengan waw:
جَاءَ أَبُوْكَ وَأَخُوْكَ = Ayahmu dan saudaramu telah datang
Contoh yang di-nashab-kan dengan alif:
رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ = Aku melihat ayahmu dan saudaramu
Contoh yang di-jar-kan dengan ya :
مَرَرْتُ بِأَبِيْكَ وَأَخِيْكَ = Aku telah bertemu dengan ayahmu dan saudaramu
Jika isim yang lima (asmaul khamsah) dipisahkan dari idhafah, maka di-i'rab-kan dengan memakai harkat yang jelas (dhammah, fathah, kasrah) bukan memakai huruf.
Contoh :
وَلَهُ أَخٌ = dan mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja). (An-Nisa:12).
إِنَّ لَهُ أَبًا = sesungguhnya ia mempunyai ayah. (Yusuf:78).
وَبَنَاتِ اْلأَخِ = dan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki. (An-Nisa:23).
2. Hendaknya isim yang lima (asmaul khamsah) tidak di-mudhaf-kan kepada ya mutakallim.
Apabila di-mudhaf-kan kepada ya mutakallim, maka ia di-i'rab-kan dengan memakai harkat yang diperkirakan (ditaqdirkan) kepada huruf sebelum ya mutakallim.
Contoh :
إِنَّ هَذَا أَخِيْ = sesungguhnya ini adalah saudaraku
Lafazh أَخِيْ di-rafa' dengan dhammah yang diperkirakan kepada khi)
3. Hendaknya isim yang lima (asmaul khamsah) dalam keadaan mukabbarah apabila di-tashghir-kan.
Keadaan mukabbarah apabila di-tashghir-kan adalah seperti lafazh hamad menjadi humaid, artinya pujian kecil; hasan menjadi husain, artinya baik sedikit, maka di-i'rab-kan dengan memakai harakat yang jelas.
Contoh :
أُبَيُّكَ = Ayahkecil
atau seperti contoh-contoh berikut:
هَذَا أُبَيُّ زَيْدٍ وَذُوَيُّ مَالٍ = Ini ayah kecil Zaid dan pemilik kecil harta
رَأَيْتُ أُبَيَّ زَيْدٍ وَذُوَيَّ مَالٍ = Aku telah melihat ayah kecil Zaid dan pemilik kecil harta
مَرَرْتُ بِأُبَيِّ زَيْدٍ وَذُوَيِّ مَالٍ = Aku telah bertemu dengan ayah kecil Zaid dan pemilik kecil harta
4.Hendaknya isim yang lima (asmaul khamsah ) dalam keadaan tunggal .
Apabila isim yang lima dalam keadaan tatsniyah ataupun jamak maka ia di-i'rab dengan memakai harkat yang jelas.
Contoh :
هَؤُلآء أبَاءُ الزَّيْدِيْنَ =mereka ayah Zaid-Zaid
رَأَيْتُ أَبَاهُمْ = Aku telah melihat ayah-ayah mereka
مَرَرْتُ بِأَبَائِهِمْ =aku telah bertemu dengan ayah-ayah mereka
Apabila isim yang lima (asmaul khamsah) dalam keadaan mutsanna maka hendaknya di-i'rab dengan i'rab yang berlaku pada isim mutsanna, yakni dengan memakai alif dalam keadaan rafa', dan memakai ya dalam keadaan jar dan nashab.
Contoh :
هَذَانِ أَبَوَا زَيْدٍ = Kedua orang ini ayah dan ibu Zaid
رَأَيْتُ أَبَوَيْهِ = aku telah melihat kedua orang tuanya
مَرَرْتُ بَأَبَوَيْهِ = aku telah bertemu dengan kedua orang tuanya
Contoh :
هَذَا هَنُكِ = ini anumu
رَأَيْتُ هَنَكِ = aku telah melihat anu-mu
مَرَرْتُ بِهَنِكِ = aku melihat anumu
Karena itu, penulis kitab Ajurumiyyah dan lainnya tidak menambahkan isim ini, mereka hanya menjadikan lima isim (asmaul khamsah) saja, bukan asmaus sittah (isim yang enam).
Demikianlah penjelasan mengenai isim-isim yang lima (asmaul khamsah), semoga mudah difahami
Ketentuan I'rab Isim yang Lima
Isim yang lima (asmaul khamsah) di-rafa' dengan waw, di-nashab dengan dengan alif dan di-jar dengan ya, hal ini boleh terjadi apabila ke-lima lafazh di atas memenuhi syarat-syarat berikut:1. Hendaknya di-mudhaf-kan.
Contoh yang di-rafa'-kan dengan waw:
جَاءَ أَبُوْكَ وَأَخُوْكَ = Ayahmu dan saudaramu telah datang
Contoh yang di-nashab-kan dengan alif:
رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ = Aku melihat ayahmu dan saudaramu
مَرَرْتُ بِأَبِيْكَ وَأَخِيْكَ = Aku telah bertemu dengan ayahmu dan saudaramu
Jika isim yang lima (asmaul khamsah) dipisahkan dari idhafah, maka di-i'rab-kan dengan memakai harkat yang jelas (dhammah, fathah, kasrah) bukan memakai huruf.
وَلَهُ أَخٌ = dan mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja). (An-Nisa:12).
إِنَّ لَهُ أَبًا = sesungguhnya ia mempunyai ayah. (Yusuf:78).
وَبَنَاتِ اْلأَخِ = dan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki. (An-Nisa:23).
2. Hendaknya isim yang lima (asmaul khamsah) tidak di-mudhaf-kan kepada ya mutakallim.
Apabila di-mudhaf-kan kepada ya mutakallim, maka ia di-i'rab-kan dengan memakai harkat yang diperkirakan (ditaqdirkan) kepada huruf sebelum ya mutakallim.
إِنَّ هَذَا أَخِيْ = sesungguhnya ini adalah saudaraku
Lafazh أَخِيْ di-rafa' dengan dhammah yang diperkirakan kepada khi)
3. Hendaknya isim yang lima (asmaul khamsah) dalam keadaan mukabbarah apabila di-tashghir-kan.
Keadaan mukabbarah apabila di-tashghir-kan adalah seperti lafazh hamad menjadi humaid, artinya pujian kecil; hasan menjadi husain, artinya baik sedikit, maka di-i'rab-kan dengan memakai harakat yang jelas.
أُبَيُّكَ = Ayah
atau seperti contoh-contoh berikut:
هَذَا أُبَيُّ زَيْدٍ وَذُوَيُّ مَالٍ = Ini ayah kecil Zaid dan pemilik kecil harta
رَأَيْتُ أُبَيَّ زَيْدٍ وَذُوَيَّ مَالٍ = Aku telah melihat ayah kecil Zaid dan pemilik kecil harta
مَرَرْتُ بِأُبَيِّ زَيْدٍ وَذُوَيِّ مَالٍ = Aku telah bertemu dengan ayah kecil Zaid dan pemilik kecil harta
4.
Apabila isim yang lima dalam keadaan tatsniyah ataupun jamak maka ia di-i'rab dengan memakai harkat yang jelas.
هَؤُلآء أبَاءُ الزَّيْدِيْنَ =
رَأَيْتُ أَبَاهُمْ = Aku telah melihat ayah-ayah mereka
مَرَرْتُ بِأَبَائِهِمْ =
Apabila isim yang lima (asmaul khamsah) dalam keadaan mutsanna maka hendaknya di-i'rab dengan i'rab yang berlaku pada isim mutsanna, yakni dengan memakai alif dalam keadaan rafa', dan memakai ya dalam keadaan jar dan nashab.
هَذَانِ أَبَوَا زَيْدٍ = Kedua orang ini ayah dan ibu Zaid
رَأَيْتُ أَبَوَيْهِ = aku telah melihat kedua orang tuanya
مَرَرْتُ بَأَبَوَيْهِ = aku telah bertemu dengan kedua orang tuanya
Ketentuan Lafazh Hanu (هَنُ)
Menurut pendapat yang fasih, lafazh hanu (هَنُ) dibaca naqsh, yaitu dengan membuang huruf akhirnya (waw bila dalam keadaan rafa', alif bila dalam keadaan nashab, dan ya bila dalam keadaan jar). Sedangkan ketentuan i'rab lafazh hanu (هَنُ) dengan memakai harakat yang jelas di atas nun.هَذَا هَنُكِ = ini anumu
رَأَيْتُ هَنَكِ = aku telah melihat anu-mu
مَرَرْتُ بِهَنِكِ = aku melihat anumu
Karena itu, penulis kitab Ajurumiyyah dan lainnya tidak menambahkan isim ini, mereka hanya menjadikan lima isim (asmaul khamsah) saja, bukan asmaus sittah (isim yang enam).
Demikianlah penjelasan mengenai isim-isim yang lima (asmaul khamsah), semoga mudah difahami
loading...
0 Response to "Isim-Isim yang Lima"
Post a Comment