Maf'ul Fih dan Maf'ul Min Ajlih Beserta Contohnya
Maf'ul Fih
Maf'ul fih dikenal dengan zharaf zaman (keadaan waktu) dan zharaf makan (keadaan tempat). Zharaf zaman ialah isim zaman yang dinashabkan dengan memperkirakan makna fii (pada atau dalam), seperti lafazh:
No | |||
---|---|---|---|
1 | اْليَوْمَ | ||
2 | الَّيْلَةَ | Pada malam hari | |
3 | بُكْرَةً | ||
4 | سَحَرًا | ||
5 | غَدًا | ||
6 | عَتَمَةً | Sepertiga awal malam, atau waktu 'isya | |
7 | صَبَاحًا | ||
8 | ًمَسَاء | ||
9 | أَبَدًا | ||
10 | أَمَدًا | ||
11 | حِيْنًا | ||
12 | عَامًا | ||
13 | شَهْرًا | ||
14 | أُسْبُوْعًا | ||
15 | سَاعَةً |
Sedangkan Zharaf makan ialah isim makan yang dinashabkan dengan memperkirakan makna fii (di), seperti lafazh berikut:
No | ||
---|---|---|
1 | أَمَامَ | |
2 | خَلْفَ | |
3 | قُدَامَ | |
4 | وَرَاءَ | |
5 | فَوْقَ | |
6 | تَحْتَ | |
7 | عِنْدَ | |
8 | مَعَ | |
9 | إِزَاءَ | Di muka atau di depan |
10 | حِذَاءَ | |
11 | تِلْقَاءَ | |
12 | ثَمَّ | |
13 | هُنَا |
يَوْمَ اْلخَمِيْسِ = Hari kamis
Misalkan ada pertanyaan:
مَتَى صُمْتَ = Kapan Anda berpuasa?.
Misalkan jawaban Anda adalah sebagai berikut:
صُمْتَ يَوْمَ اْلخَمِيْسِ = Aku berpuasa pada hari kamis
Sedangkan yang dimaksud dengan ma'dud (bilangan) ialah lafazh yang digunakan sebagai jawaban bagi lafazh kam (berapa?), seperti usbu'(seminggu), dan Syahr (sebulan).
اِعْتَكَفْتُ أُسْبُوْعًا = Aku telah beri'tikaf seminggu
yang dimaksud dengan mubham (samar) ialah lafazh yang tidak digunakan sebagai jawaban untuk sesuatu (pertanyaan dari lafazh mataa atau kam). Anda
جَلَسْتُ حِيْنًا وَوَقْتًا = Aku telah duduk sesaat dan seketika
Adapun isim-isim makanm tidak menerima i'rab nashab atas dasar zharaf kecuali tiga jenis. Yang pertama adalah bentuk mubham, seperti nama-nama arah yang enam, yaitu:
فَوْقَ =
تَحْتَ =
يَمِيْنَ =
شِمَالَ =
أَمَامَ =
خَلْفَ =
Dan lafazh-lafazh yang serupa dengannya.
Yang kedua adalah nama-nama ukuran jarak, seperti:
مِيْلٌ = Mil
فَرْسَخٌ = Farsakh
بَرِيْدٌ = Satu
سِرْتُ مِيْلًا = Aku telah berjalan satu mil.
Sedangkan yang ketiga adalah isim yang musytaq (berakar) dari mashdar 'amilnya.
جَلَسْتُ مَجْلِسَ زَيْدٍ = Aku duduk di majlis Zaid
Contoh lainnya ialah firman Allah berikut:
وَاَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ
"Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya)". (
Lafazh مَجْلِسَ berakar dari lafazh جَلَسَ, sedangkan lafazh مَقَاعِدَ berakar dari lafazh نَقْعُدُ.
Selain yang tiga jenis ini, yaitu dari isim-isim makan, tidak boleh dinashabkan sebagai zharaf, sebab tidak semua isim makaan menjadi zharaf makan. karena itu, Anda tidak boleh mengatakan جَلَسْتُ اْلبَيْتَ tidak boleh mengatakan صَلَّيْتُ اْلمَسْجِدَ dan tidak boleh pula mengatakan قُمْتُ الطَّرِيْقَ tetapi Anda harus menjarkannya dengan fi'il zharfiyyah sehingga menjadi seperti berikut:
جَلَسْتُ فِي اْلبَيْتِ = Aku telah duduk di dalam rumah itu
صَلَّيْتُ فِي اْلمَسْجِدِ = Aku telah shalat di dalam masjid itu
قُمْتُ فِي الطَّرِيْقِ = Aku telah berdiri di jalan
Sedangkan perkataan orang-orang Arab berikut:
دَخَلْتُ اْلمَسْجِدَ = Aku telah memasuki masjid
سَكَنْتُ اْلبَيْتَ =Aku telah menghuni rumah itu
Dapat dinashabkan karena diserupakan dengan maf'ul bih sebagai tawassu' (keleluasaan) dengan menggugurkan huruf jarnya.
Maf'ul Min Ajlih
Maf'ul min ajlih dikenal juga dengan nama maf'ul liajlih dan maf'ul lah. Maf'ul min ajlih ialah isim manshub yang dinyatakan sebagai penjelasan bagi penyebab terjadinya fi'il (perbuatan).
قَامَ زَيْدٌ إِجْلَالاً لِعَمْرٍ = Zaid telah berdiri sebagai penghormatan bagi 'Amr
قَصَدْتُكَ ابْتِغَاءَ مَعْرُوْفِكَ = Aku bermaksud menemui karena mencari kebaikanmu
Disyaratkan bagi Maf'ul min ajlih itu bersifat mashdar dan kebersamaannya dengan 'amil dalam hal waktu dan fa'ilnya, sebagaimana yang telah dikemukakan pada dua contoh di atas, dan juga seperti Firman Allah berikut ini:
Maf'ul Fih dan Maf'ul Min Ajlih Beserta Contohnya
وَلاَ تَقْتُلُوا اَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَاقٍ = "Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut kemisikinan". (
يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللهِ = "Mereka yang menafkahkan (membelanjakan) hartanya karena mencari keridhaan Allah". (
Tidak boleh dikatakan تَأَهَبْتُ السَّفَرَ karena tidak bersekutu dengan 'amilnya dalam hal waktu. Tidak boleh pula dikatakan جِئْتُ مَحَبَّتَكَ اِيَّايَ karena tdak bersekutu dengan 'amilnya dalam hal fa'il, tetapi wajib dijarkan dengan lam, min, fi, atau ba yang mengandung makna ta'lil (alasan). Jadi, kita dapat mengatakan:
تَأَهَبْتُ لِلسَّفَرِ = Aku telah mempersiapkan diri untuk bersafar
Kita juga dapat mengatakan:
جِئْتُ لِمَحَبَّتَكَ اِيَّايَ = Aku telah datang kepadamu demi cintamu kepadaku
Terimakasih
loading...
0 Response to "Maf'ul Fih dan Maf'ul Min Ajlih Beserta Contohnya"
Post a Comment