Maf'ul Muthlaq dan Pembagiannya
Maf'ul muthlaq adalah mashdar fadhlah (pelengkap) yang mengukuhkan makna bagi 'amilnya, atau untuk menjelaskan jenis 'amilnya atau bilangannya.
1. Lafazh yangmengukuhkan bagi makna 'amilnya .
Fungsi Maf'ul Muthlaq
1. Lafazh yang
Perhatikan contoh ayat berikut:
Juga seperti perkataan berikut:
ضَرَبْتُ ضَرْبًا = Aku telah memukul dengan pukulan yang sesungguhnya. Lafazh ضَرْبًا mengukuhkan lafazh ضَرَبْتُ.
2. Untuk menjelaskan jenis 'amilnya.
Perhatikan contoh ayat berikut:
Lafazh اَخْذَ عَزِيْزٍ dan seterusnya mengukuhkan dan menjelaskan sifat siksaan. Juga seperti perkataan berikut:
ضَرَبْتُ زَيْدًا ضَرْبَ اْلأَمِيْرِ = Aku telah memukul Zaid seperti pukulan Amir
3.Untuk menjelaskan bilan gan .
Perhatikan contoh ayat berikut:
al -Haaqah: 14)
Juga seperti perkataan berikut:
ضَرَبْتُ زَيْدًا ضَرَبْتَيْنِ =Aku telah memukul Zaid dengan dua kali pukulan
Maf'ul muthlaq terbagi dua, yaitu lafzhi dan maknawi. Apabila mashdar itu sesuai dengan lafazh fi'ilnya, maka ia adalah mashdar lafzhi. Hal ini sebagaimana yang telah dikemukakan dalam contoh di atas.
Sedangkan apabila mashdar itu sesuai dengan makna fi'ilnya, maka ia adalah mashdar maknawi.contoh :
جَلَسْتً قُعُزْدًا = Aku telah duduk dengan sebenar-benar duduk
قُمْتُ وُقُوْفًا = Aku telah berdiri dengan sebenar-benar berdiri
Mashdar adalah isim hadasts (nama dari kejadian) yang berasal dari fa'il. Yang mendekati makna mashdar ialah hendaknya dikatakan mashdar, yaitu yang datang pada urutan ke tiga dalam tashrif fi'il, seperti:
ضَرَبَ - يَضْرِبُ - ضَرْبًا
3 2 1
Beberapa lafazh terkadang dinashabkan kepada maf'ul muthlaq meskipun lafazh itu bukan mashdar. Yaitu dengan cara mengganti kedudukan mashdar yang menunjukkan keberadaannya, seperti lafazh كُلٌّ dan lafazh بَعْضٌ yang dimudhafkan kepada mashdar. Perhatikan kedua contoh ayat berikut:
Karena itu , janganlah kalian terlalu cenderung (kepada yang kalian cintai). (an -Nisa: 129)
'Adad juga dapat mengganti kedudukan mashdarnya.perhatikan contoh berikut:
ak a deralah (mereka yang menuduh itu) delapan puluh kali dera. (an -Nur: 4)
Lafazh ثَمَانِيْنَ berkedudukan sebagai maf'ul muthlaq sedangkan lafazh جَلْدَةً menjadi tamyiz
Selain itu, isim alat juga dapat mengantikan kedudukan mashdar, seperti dalam contoh berikut:
ضَرَبْتُ سَوْطًا أَوْعَصًا أَوْ مِقْرَعَةً = Aku telah memukulnya dengan cambuk atau tongkat atau kapak.
Bentuk asalnya ialah:
ضَرَبْتُهُ ضَرْبًا بِسَوْطٍ أَوْعَصًا أَوْ مِقْرَعَةٍ = Aku telah memukulnya dengan pukulan cambuk atau tongkat atau kapak.
Lafazh مِقْرَعَةٍ di 'athafkan kepada عَصًا yang dia sendiri di'athafkan kepada بِسَوْطٍ.
Terimakasih telah membaca artikel tentang Munada yang Dimudhafkan Kepada Ya Mutakallim, semoga bermanfaat!
وَكَلَّمَ اللهُ مُوْسَى تَكْلِيْمًا
Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung (an-Nisa: 164)Juga seperti perkataan berikut:
ضَرَبْتُ ضَرْبًا = Aku telah memukul dengan pukulan yang sesungguhnya. Lafazh ضَرْبًا mengukuhkan lafazh ضَرَبْتُ.
2. Untuk menjelaskan jenis 'amilnya.
Perhatikan contoh ayat berikut:
فَاَجَذْنهُمْ اَخْذَ عَزِيْزٍ مُّقْتَدِر
Lalu kami azab mereka sebagai azab dari yang Mahaperkasa lagi Mahakuasa (al-Qamar: 42)Lafazh اَخْذَ عَزِيْزٍ dan seterusnya mengukuhkan dan menjelaskan sifat siksaan. Juga seperti perkataan berikut:
ضَرَبْتُ زَيْدًا ضَرْبَ اْلأَمِيْرِ = Aku telah memukul Zaid seperti pukulan Amir
3.
Perhatikan contoh ayat berikut:
فَدُكَّتَا دَكَّةً وَّاحِدَةً
Lalu dibenturkan keduanya (bumi dan gunung-gunung itu) sekali bentur. (Juga seperti perkataan berikut:
ضَرَبْتُ زَيْدًا ضَرَبْتَيْنِ =Aku telah memukul Zaid dengan dua kali pukulan
Pembagian Maf'ul Muthlaq
Maf'ul muthlaq terbagi dua, yaitu lafzhi dan maknawi. Apabila mashdar itu sesuai dengan lafazh fi'ilnya, maka ia adalah mashdar lafzhi. Hal ini sebagaimana yang telah dikemukakan dalam contoh di atas.
Sedangkan apabila mashdar itu sesuai dengan makna fi'ilnya, maka ia adalah mashdar maknawi.
جَلَسْتً قُعُزْدًا = Aku telah duduk dengan sebenar-benar duduk
قُمْتُ وُقُوْفًا = Aku telah berdiri dengan sebenar-benar berdiri
Mashdar adalah isim hadasts (nama dari kejadian) yang berasal dari fa'il. Yang mendekati makna mashdar ialah hendaknya dikatakan mashdar, yaitu yang datang pada urutan ke tiga dalam tashrif fi'il, seperti:
ضَرَبَ - يَضْرِبُ - ضَرْبًا
3 2 1
Lafazh-lafazh yang dinashabkan
Beberapa lafazh terkadang dinashabkan kepada maf'ul muthlaq meskipun lafazh itu bukan mashdar. Yaitu dengan cara mengganti kedudukan mashdar yang menunjukkan keberadaannya, seperti lafazh كُلٌّ dan lafazh بَعْضٌ yang dimudhafkan kepada mashdar. Perhatikan kedua contoh ayat berikut:
فَلَا تَمِيْلُوْا كُلَّ اْلمَيْلِ
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ اْلاَقَاوِيْلِ
Seandainya dia (Muhammad) mengada-ngadakan sebagian perkataan atas (nama) kami, (al-Haaqah: 44)'Adad juga dapat mengganti kedudukan mashdarnya.
فَاجْلِدُوْهُمْ ثَمَانِيْنَ جَلْدَةً
MLafazh ثَمَانِيْنَ berkedudukan sebagai maf'ul muthlaq sedangkan lafazh جَلْدَةً menjadi tamyiz
Selain itu, isim alat juga dapat mengantikan kedudukan mashdar, seperti dalam contoh berikut:
ضَرَبْتُ سَوْطًا أَوْعَصًا أَوْ مِقْرَعَةً = Aku telah memukulnya dengan cambuk atau tongkat atau kapak.
ضَرَبْتُهُ ضَرْبًا بِسَوْطٍ أَوْعَصًا أَوْ مِقْرَعَةٍ = Aku telah memukulnya dengan pukulan cambuk atau tongkat atau kapak.
Lafazh مِقْرَعَةٍ di 'athafkan kepada عَصًا yang dia sendiri di'athafkan kepada بِسَوْطٍ.
Terimakasih telah membaca artikel tentang Munada yang Dimudhafkan Kepada Ya Mutakallim, semoga bermanfaat!
loading...
0 Response to "Maf'ul Muthlaq dan Pembagiannya"
Post a Comment