-->

I'rab dan Pembagiannya dalam kitab Mutammimah

I'rab dan Pembagiannya dalam kitab Mutammimah

I'rab dan Pembagiannya dalam kitab Mutammimah

Assalamualikum! Artikel ini akan membahas tentang pengertian i'rab serta pembagiannya. Banyak sekali siswa yang tidak mengetahui definisi i'rab begitu juga pembagian-pembagiannya, sehingga sangat sulit bagi seorang guru untuk mengajarkan i'rab di sekolah. 

Mayoritas siswa sebenarnya sering mendengar istilah-istilah rafa', manshub, khafadh, dan jazm, akan tapi, karena tidak pernah dijelaskan, mereka ini jadi tidak tahu kalau keempat istilah tersebut merupakan pembagian-pembagian i'rab. Pantaslah saat muncul kata 'alamat i'rab atau apa i'rab suatu kalimat langsung mereka akan gagal faham. Karena itulah penting sekali untuk menjelaskan pengertian serta pembagian i'rab ini.

Apa itu i'rab?

I'rab adalah perubahan akhir kata karna perbedaan amil yang memasukinya, baik secara lafazh ataupun secara takdir (perkiraan). Bisa dikatakan, I'rab ialah perubahan baris akhir dari suatu kalimat (kata). Oleh karena itu, harkat/baris akhir dari kata yang berbahasa Arab seringkali berubah-rubah sesuai dengan amil (faktor) yang masuk pada sebuah kalimat.

Jika amil menuntut rafa', maka ia dirafa'kan. Contoh: جَاءَ زَيْدٌ , kalimat جَاءَ adalah fi'il (prediket) yang membutuhkan fa'il (subjek), sedangkan fa'il itu harus marfu', maka karena itulah زَيْدٌ dirafa'kan oleh جَاءَ karena ia fa'il. 

Dan begitupun jika amil menuntut manshub, maka زَيْدٌ harus di nashabkan. Contoh رَأَيْتُ زَيْدًا , maka lafaz رَأَيْتُ adalah fi'il, dan ta' (تُ) nya adalah fai'l, dan زَيْدٌ adalah maf'ul bih-nya, sedangkan maf'ul bih itu harus manshub, makanya ia tidak boleh lagi dibaca زَيْدٌ , akan tetapi harus dibaca زَيْدًا, begitu juga jika amilnya menuntut khafadh atau jazm. Semoga dapat difahami.

Pembagian I'rab I'rab itu terbagi empat: yaitu i'rab rafa', i'rab nashab, i'rab khafadh, dan i'rab jazm. Dari keempat tanda tersebut, yang dapat memasuki isim hanyalah rafa', nashab, dan khafadh (jar), sedangkan jazm tidak bisa. I'rab yang boleh memasuki fi'il adalah rafa', nashab, dan jazm, sedangkan jar tidak.

Contoh tanda i'rab yang boleh memasuki isim:

رَبُّنَا اللهُ = Tuhan kami adalah Allah. ''dalam keadaan rafa''.

أَعْبُدُ اللَهَ = Aku menyembah Allah. "dalam keadaan nashab".

أَمَنْتُ بِاللّهِ = Aku beriman kepada Allah. "dalam keadaan khafadh atau jar". 
Note:
Lafazh Allah pada contoh di atas adalah kalimat isim yang baris/harkat akhirnya dapat berubah sesuai tuntutan amil. 
Contoh tanda i'rab yang boleh memasuki fa'il:

يَنْصُرُ = dia (laki-laki) sedang menolong. "dalam keadaan rafa". 

لَنْ يَنْصُرَ = dia tidak akan dapat menolong. "dalam keadaan nashab".

لَمْ يَنْصُرْ = dia tidak dapat menolong. "dalam keadaan jazm". 
Note:
Lafazh yanshuru pada contoh di atas adalah kalimat fi'il yang baris/harkat akhirnya dapat berubah sesuai tuntutan amil. 
Terimakasih telah membaca artikel tentang I'rab dan Pembagiannya dalam kitab Mutammimah, terus membaca agar kita bisa! Artikel yang akan saya tulis berikutnya akan membahas tanda-tanda i'rab rafa', nashab, khafadh, dan jazm. Wassalam.
loading...

0 Response to "I'rab dan Pembagiannya dalam kitab Mutammimah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel