Pengertian Isim dan Pembagiannya
Pengertian Isim
Apa itu isim? Isim adalah kata yang menunjukkan suatu makna, dimana kata tersebut tidak terikat dengan waktu (كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلىَ مَعْنًى وَ لَمْ يَقْتَرِنْ بِزَمَنٍ ). Dari sini dapat kita simpulkan bahwa yang namanya isim adalah seluruh kata benda, baik itu benda mati maupun benda hidup.Dari penjelasan di atas pasti muncul lagi pertanyaan, berarti untuk mengetahui kalimat itu isim atau bukan, harus dengan mengetahui maknanya terlebih dahulu? Iya betul sekali. Tetapi ada juga alternatif lain untuk mengenal isim, yaitu dengan mengenal tanda-tandanya
Tanda-tanda isim
1. Masuk alif dan lam.Jika anda melihat sebuah kata dalam bahasa Arab yang diawali alif dan lam, maka kata tersebut adalah isim.
Contoh:
- الْمَكْتَبَةُ ( Perpustakaan )
- اْلكِتَابُ ( Buku )
- dan lain-lain.
2. Tanwin
Jika terdapat tanda tanwin pada sebuah kata, maka kata tersebut adalah isim.
Contoh:
اِشْتَرَيْتُ قَلَمًا = Aku telah membeli sebuah pena
3. Khafadh
Khafadh adalah baris kasrah, jika sebuah kata berharkat kasrah maka kata tersebut adalah isim.
Contoh:
أَعُوْذُ بِاللهِ ( Aku berlindung kepada Allah)
4. Huruf khafadh
huruf khafadh adalah huruf yang beramal meng-kasrah-kan kalimat isim, sekaligus sebagai tanda bagi kalimat isim itu sendiri, hurufnya yaitu: مِنْ، إِلَى، عَنْ، عَلىَ، فِي, رُبَّ، البَاءُ، الكَافُ، اللاَّمُ، ditambah tiga huruf qasam, yaitu الوَاوُ، والبَاءُ، والتَّاءُ.
Contoh:
يَرْجِعُ أَحْمَدُ مِنَ اْلمَدْرَسَةِ ( Ahmad sedang pulang dari sekolah )
Pembagian Isim
1. Isim Berdasarkan Jenisnya
Jika ditinjau dari segi jenisnya isim terbagi dua: mudzakkar dan muannas. Mengenal perbedaan kedua jenis isim ini sangat penting, karena hal ini menyangkut dengan penggunaan dhamir dan fi’il dalam sebuah kalimat.Contoh pada kalimat yang menggunakan dhamir
- هُوَ مُدَرِّسٌ : Dia adalah seorang guru (laki-laki)
- هِيَ مُدَرِّسَةٌ : Dia adalah seorang guru (perempuan)
Keterangan:
Pada contoh diatas, karena kata مُدَرِّسٌ adalah isim mudzakkar, maka kata ganti yang digunakan juga harus mudzakkar yaitu هُوَ. Sementara pada contoh kedua, karena kata مُدَرِّسَةٌ adalah isim muannats, maka kata ganti yang digunakan juga harus muannats yaitu هِيَ.
Contoh pada kalimat yang menggunakan fi'il
- ذَهَبَ عَلِيٌّ : Ali telah pergi
- ذَهَبَتْ فَاطِمَةُ : Fathimah telah pergi
Keterangan:
Karena kata عَلِيٌّ adalah isim mudazakar, maka fi’il yang digunakan juga harus mudzakar, yaitu ذَهَبَ. Sementara pada contoh kedua, karena kata فَاطِمَةُ adalah isim muannats, maka fi’il yang digunakan juga harus muannats, yaitu ذَهَبَتْ.
Pengertian Isim Mudzakkar
Isim Mudzakkar adalah kata benda yang menunjukkan arti laki-laki baik manusia, hewan ataupun benda mati.
Contoh :
- أَحْمَدُ = Ahmad
- الدِّيْكُ = Ayam jantan
- اْلمَكْتَبُ = Meja
Pengertian Isim Muannats
Isim Muannats adalah kata benda yang menunjukkan arti perempuan baik manusia, hewan ataupun benda mati.
Contoh :
- عَائِشَةُ = Aisyah
- الدَّجَاجَةُ = Ayam betina
- اْلمَدْرَسَةُ = Sekolah
Perbedaan Isim Mudzakkar dan Muannats
Agar mudah membedakan antara isim mudzakkar dan isim muannats, maka kita perlu mengetahui ciri-ciri isim muannats terlebih dahulu. Sebab isim mudzakkar adalah isim yang tidak terdapat ciri-ciri muannats padanya.
Ciri-ciri isim muannats
a. Diakhiri denga ta marbuthoh (ة)
Contoh : خَدِيْجَةُ (Khadijah), مَدْرَسَةٌ (Sekolah), الشَّجَرَة (Pohon).
b. Anggota tubuh yang berpasang-pasangan
Contoh : عَيْنٌ (Mata), يَدٌ (Tangan), رِجْلٌ (Kaki), أُذُنٌ (Telinga)
c. Benda yang tidak dapat dihitung
Contoh: سَحَابٌ (awan), رِيْحٌ (angin)، النَّارُ (neraka ).
d. digolongkan muannats oleh orang Arab (sima’i)
Contoh: اَرْضٌ (bumi), شَمْسٌ (matahari), قَمَرٌ (bulan), السَّمَاءُ (langit), النَّفْسُ (jiwa).
e. Seluruh benda yang jumlahnya lebih dari dua satuan (jamak).
Kaidahnya: كُلُّ جَمْعٍ مُؤَنَّثٌ (setiap jamak adalah muannats).
Contoh: اَبْوَابٌ (pintu-pintu), نَوَافِذُ (jendela-jendela), dan sebagainya.
f. Pada akhirnya terdapat alif maqsurah ( اء )
Contoh: صَحْرَاء (padang pasir), سَوْدَاء (hitam)
e. Mengikuti wazan فُعْلَى
Contoh: سُفْلَى (paling bawah), يُمْنَى (kanan).
2. Isim Berdasarkan Jumlah Benda
Berdasarkan jumlah bendanya isim dibagi menjadi tiga, yaitu isim mufrad, isim mutsanna dan isim jamak.Agar lebih jelas mengenai ketiga isim tersebut, silahkan dibaca pada artikel berikut:
- Pengertian Isim Mufrad Beserta Contohnya
- Isim Tatsniyah dan Ketentuan I'rab Serta yang Dimulhaqkan Kepadanya
- Pembagian Jamak Dalam Bahasa Arab Beserta Contohnya
3. Isim berdasarkan umum dan khususnya
Berdasarkan umum dan khususnya isim dibagi menjadi dua, yaitu isim nakirah dan isim ma’rifah.Agar lebih jelas tentang isim nakirah dan isim ma’rifah, baca: Nakirah dan Ma'rifah dalam Bahasa Arab.Isim nakirah ditandai dengan adanya tanwin ( ـًـ ، ــٍ ، ــٌ )
Yang tergolong isim ma’rifah ada tujuh jenis, yaitu :
- Isim yang diawali dengan Al (ال), seperti: اْلمَسْجِدُ (mesjid).
- Isim dhamir
Baca selengkapnya: Pembagian Dhamir dalam Bahasa Arab Beserta Contohnya - Isim isyarah
Baca selengkapnya: Isim Isyarah dalam Bahasa Arab Beserta Contoh - Isim maushul
Baca selengkapnya: Pembahasan Isim Maushul dalam Bahasa Arab - Isim alam
Baca selengkapnya: Isim Alam Beserta Contohnya - Isim munada
Baca selengkapnya: Pengertian dan Ketentuan I'rab Munada - Isim idhafah
Baca selengkapnya: Isim yang Dijarkan dengan Idhafah
4. Isim Berdasarkan Huruf Akhir dan Sakal Akhirnya
Isim berdasarkan huruf akhir dan sakal akhirnya dibagi 4 jenis, yaitu:- Isim shahih Akhir adalah isim yang huruf terakhirnya bukan alif lazimah, ya lazimah dan hamzah, seperti: كُرْسِيٌّ - دَلْوٌ - مَكْتَبٌ
- Isim mu’tal akhir, adalah isim yang huruf akhirnya berupa huruf illat yaitu alif mati atau ya’ mati ( ىْ atau يْ ). Jika akhirnya alif mati disebut isim maqshur, seperti : مُوْسَى ، هُدَى , dan jika akhirnya ya’ mati disebut isim manqus, seperti : الهَادِيْ ، القَاضِيْ
- Asmaul khamsah (Isim-Isim yang Lima)
Baca selengkapnya: Isim-Isim yang Lima - Isim ghairu munsharif.
Baca selengkapnya: Pengertian dan Macam-macam Isim Ghairu Munsharif
5. Isim Berdasarkan Perubahan Harakat Akhir
Isim Berdasarkan Perubahan Harakat Akhir terbagi dua bagian:1. Isim Mu’rab
Isim Mu’rab Adalah isim yang bisa berubah harakat akhirnya karena kemasukan ‘amil. ‘Amil adalah sesuatu yang dapat menyebabkan akhir suatu kata dibaca berbeda-beda.
Contoh :
- ذَهَبَ مُحَمَّدٌ (Muhammad telah pergi)
- رَأَيْتُ مُحَمَّدًا (Saya telah melihat Muhammad)
- مَرَرْتُ بٍمُحَمَّدٍ (Saya berjalan dengan Muhammad)
Kata مُحَمَّدُ pada ketiga contoh diatas harakatnya berbeda-berbeda pada masing-masing contoh. Pada contoh pertama berharkat dhammah, pada contoh kedua berharakat fathah, sementara pada contoh ketiga berharakat kasrah.
Perbedaan harakat akhir tersebut disebabkan oleh berbedanya ‘amil yang masuk pada kata tersebut yaitu ذَهَبَ ,رَأَيْتُ, dan مَرَرْتُ. Apabila suatu isim mengalami perubahan pada bagian akhirnya ketika dimasuki oleh ‘amil yang berbeda, maka dapat dipastikan bahwa isim tersebut adalah isim mu’rab.
2. Isim Mabni
Isim mabni adalah isim yang tidak mengalami perubahan pada bagian akhirnya walaupun telah masuk ‘amil.
Yang dikategorikan isim mabni, diantaranya sebagai berikut:
- Isim Dhamir
- Isim Isyarah
- Isim Maushul
- Isim Syarat (Isim yang memerlukan fi’il syarat dan jawabnya)
- Isim Istifham
Baca selengkapnya: Istifham dalam Bahasa Arab Beserta Contohnya
Demikianlah artikel tentang Pengertian Isim dan Pembagiannya, semoga bermanfaat bagi teman-teman. Ohiya, apabila terdapat kesalahan pada artikel ini, kami sangat berterimakasih jika teman-teman memberitahu kami pada kolom komentar. Syukran.
loading...
0 Response to "Pengertian Isim dan Pembagiannya"
Post a Comment