-->

Fi'il Majhul dan Fi'il Ma'lum Beserta Contohnya

Nahwu.top - Fi'il jika ditinjau dari pelakunya terbagi kepada dua macam, yaitu fi'il ma'lum dan majhul.

Apa itu fi'il ma'lum? 

Fi'il ma'lum adalah fi'il yang disebutkan pelakunya (fa'il-nya) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan kalimat aktif.

Contoh:
  • ضَرَبَ عَلِيٌّ اْلقِطَّ (Ali telah memukul kucing)
  • تَعَلَّمَ حَسَنٌ اللُّغَةَ اْلعَرَبِيَّةَ (Hasan telah belajar bahasa Arab)
  • يَسْتَمِعُ التِّلْمِيْذُ اْلمُحَاضَرَةَ الدِّيْنِيَّةَ (Siswa sedang mendengarkan ceramah agama)
  • يَكْتُبٌ زَيْدٌ الرِّسَالَةَ (Zaid sedang menulis surat)

Fi'il Majhul dan Fi'il Ma'lum dan Contohnya

Apa itu fi'il majhul?

Fi'il majhul adalah fi'il yang tidak disebutkan pelakunya (fa'il-nya), atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan kalimat pasif.

Contoh:
  • ضُرِبَ اْلقِطُّ (Kucing telah dipukul)
  • تُعُلِّمَ اللُّغَةُ اْلعَرَبِيَّةُ (Bahasa Arab telah dipelajari)
  • يُسْتَمَعُ اْلمُحَاضَرَةُ الدِّيْنِيَّةُ (Ceramah agama sedang didengarkan)
  • يُكْتَبُ الرِّسَالَةُ (Surat sedang ditulis)

Cara membentuk fi'il majhul

Fi'il ma'lum dibentuk dari fi'il aslinya atau fi'il ma'lum atau juga biasa disebut fi'il ma'ruf. Ayo disimak cara pembentukannya sebagai berikut:

1. Pada fi'il madhi
Rumus untuk mengubah fi'il madhi ma'lum ke bentuk majhul adalah: "Di-dhammah-kan huruf awalnya dan di-kasrah-kan huruf yang terletak sebelum huruf yang terakhir", baik pada tsulatsi mujarrad, tsulatsi mazid, ruba’i mujarrad, maupun ruba’i mazid.

Perhatikan contoh perubahan fi'il madhi ma'lum ke majhul berikut:

Tsulatsi mujarrad: ضَرَبَ >>> ضُرِبَ 

Tsulatsi mazid: أَكْرَمَ >>> أُكْرِمَ

Ruba’i mujarrad: دَرْبَجَ >>> دُرْبِجَ 

Ruba’i mazid: تَدَحْرَجَ >>> تُدُحْرِجَ

Pada fi’il madhi yang diawali oleh huruf “ta” zaidah, huruf pertama dan huruf keduanya di-dhamah-kan dan di-kasrah-kan huruf sebelum sebelum huruf yang terakhir.

Contoh:

تَعَلَّمَ >>> تُعُلِّمَ

تَكَلَّمَ >>> تُكًلِّمَ  

تَذَكَّرَ >>> تُذُكِّرَ

Pada fi’il madhi yang diawali oleh huruf “hamzah” washal, huruf pertama dan huruf ketiganya di-dhamah-kan dan di-kasrah-kan huruf sebelum sebelum huruf yang terakhir.

Contoh:

اِجْتَمَعَ >>> اُجْتُمِعَ

اِنْطَلَقَ >>> اُنْطُلِقَ

اِسْتَخْرَجَ >>> اُسْتُخْرٍجَ

Sedangkan jika pada huruf kedua atau ketiga pada fi’il madhi terdapat tambahan “alif” maka alif tersebut diganti dengan “waw” dan ddi-kasrah-kan huruf sebelum sebelum huruf yang terakhir.

Contoh:

قَاتَلَ >>> قُوْتِلَ   

تَقَاتَلَ >>> تُقُوْتِلَ

2. Pada fi'il mudhari'
Rumus untuk mengubah fi'il mudhari' ma'lum ke bentuk majhul adalah: "Di-dhammah-kan huruf awalnya dan di-fathah-kan huruf yang terletak sebelum huruf yang terakhir".

Perhatikan contoh perubahan fi'il mudhari' ma'lum ke majhul berikut:

يَكْتُبُ >>> يُكْتَبُ

يَسْتَمِعُ >>> يُسْتَمَعُ

Dan jika terdapat huruf “waw” dan “ya” sebelum huruf akhir pada fi’il mudhari’, maka kedua huruf tersebut diganti menjadi “alif

Contoh:

 يَقُوْلُ >>> يُقَالُ

يَبِيْعُ >>> يُبَاعُ 
Tambahan:
Dalam bahasa arab terdapat fi’il-fi'il yang selalu (tetap) dalam mabni majhul, beberapa diantaranya yaitu: جُنَّ (jadi gila), اُغْمِيَ (pingsan), حُمَّ (kena flu), dan lain-lain.
Terimakasih telah membaca artikel tentang Fi'il Majhul dan Fi'il Ma'lum dan Contohnya, semoga bermafaat!
loading...

7 Responses to "Fi'il Majhul dan Fi'il Ma'lum Beserta Contohnya"

  1. terimakasih admin, mohon izin untuk mengikuti tulisan admin, sebagai pembelajaran bagi saya, kalau boleh saya usul... untuk kata istilah dalam arab atau kalimat-kalimat istilah arab, mohon ditulis dalam huruf arabnya juga, supaya pembaca mengenal dalam arabnya bukan sekedar istilah dalam arab yang di tulis-latinkan. contoh kata fi'il ma'lum ditulis juga dengan (فعل معلوم) dengan menambahkan didalam kurung. maaf sebelumnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih atas masukannya saudara Ade. Akan segera kami edit dalam waktu dekat, In Syaa Allaah

      Delete
  2. Yuktabu ar risaalatu atau tuktabu ar risaalatu ya admin?

    ReplyDelete
  3. Web yang bagus....mohon dimuat dalam satu tulisan yang lengkap istilah istilah dalam nahwu serja penjelasannya supaya tidak bingung pada saat menemukan istilah istilah tersebut dalam penjelasan suatu topik. Karena salah satu yang membuat bingung--saya khususnya-- adalah saat membaca penjelasan dijelaskan dengan istilah yang kebetulan istilah tersebut belum hafal maksud dan penjelasannya. Trima kasih.

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel