-->

Ikrimah Bin Abu Jahal, Perjuangan Membela Islam

Nahwu.top | Setelah Rasulullah wafat, hampir saja orang-orang Quraisy yang telah memeluk agama Islam itu kembali ke agama asalnya. Tetapi keadaan ini dapat dibendung oleh para pemimpin yang telah benar-benar kuat keislamannya karena Allah, antara lain seperti Suhail dan Ikrimah sendiri.

Ikrimah turut serta memimpin pasukan Islam yang ditugaskan untuk menumpas gerakan pengkhianatan Bani Hanifah di Yamamah. Pada kesempatan itu, Ikrimah berhasil memperlihatkan keunggulan imannya. Ia berhasil menumpas gerakan jahat Bani Hanifah itu.

Setelah ia kembali dari Yamamah, Khalifah Abu Bakar mengirim Ikrimah bersama sepasukan tentara Islam ke Amman untuk menumpas gerakan kaum murtad dan munafik di daerah itu. Di sini juga Ikrimah berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga kaum yang murtad dan orang-orang munafik di daerah itu terpaksa tunduk dan menyerah kepada pemerintahan Islam.

Ikrimah Bin Abu Jahal, Perjuangan membela Islam

Keberhasilan dan kecemerlangan serta keberanian Ikrimah ini, mendorong Khalifah Abu Bakar untuk menugaskannya melenyapkan gerakan kaum murtad di Maharah. Dengan semangat kepahlawanan yang tinggi dan keimanan yang tahan banting, lkrimah melaksanakan tugas suci itu dengan baik, hingga ia juga berhasil menumpas gerakan pengkhianatan yang dilakukan oleh kaum murtad di Maharah itu.

Kini, gerakan untuk membersihkan kaum murtad dan orang-orang munafik telah selesai, sehingga nyata mana kawan dan yang mana lawan. Maka usaha selanjutnya adalah mengembangkan Islam ke negeri-negeri di luar tanah Arab, sasaran utama adalah kemaharajaan Romawi dan Parsi.

Ikrimah, pahlawan Islam itu tidak mau ketinggalan dalam usaha ini. Ia berpendapat bahwa ketika itu merupakan peluang baik baginya untuk terus berjuang membela dan mengembangkan Islam, di samping ia ingin membersihkan diri dan tangannya yang dahulu pernah berlumuran dengan kekejaman dan kejahatan.

Sebagai seorang pejuang Islam yang tabah dan tentara lslam yang taat dan setia, Ikrimah berangkat ke negeri Syam bersama pasukan tentara Islam lainnya. Ia turut berjuang di semua medan pertempuran yang terjadi di negeri itu.

Menurut sejarahnya, sebelum ia berangkat ke tanah Syam, jajahan Romawi, maka Khalifah Abu Bakar datang untuk memeriksa pasukan tersebut yang ketika itu berkemah di suatu kawasan yang bernama Jafar, lebih kurang tiga setengah kilometer di luar kota Madinah. Ketika khalifah sampai di sebuah kemah yang besar, yang di luarnya dikawal oleh delapan orang tentara berkuda lengkap dengan senjatanya, maka Khalifah Abu Bakar bertanya kepada pengawal itu.

"Kemah siapakah ini?” tanya beliau.
"Kemah Ikrimah. ..!” jawab salah seorang pengawal itu.

Setelah memastikan bahwa itu adalah kemah Ikrimah, lalu Khalifah Abu Bakar memanggil panglima itu dan menawarkan beberapa bantuan kepadanya. Tetapi Ikrimah menolak bantuan itu karena pasukannya tidak memerlukan bantuan uang. Mereka mempunyai uang ribuan dinar banyaknya. Mereka hanya mengharapkan doa dan restu khalifah.

Khalifah amat kagum dengan keteguhan jiwa Ikrimah dan pasukannya. Tanpa pikir panjang lagi, beliau berdoa kepada Allah agar Ikrimah dan pasukannya memperoleh kemenangan dan keberhasilan dalam menentang musuh-musuh Islam.

Setelah semua perlengkapan yang diperlukan selesai dipersiapkan, maka pasukan Ikrimah bertolak ke negeri Syam. Sesampainya di Yarmuk, mereka bertempur dengan pasukan musuh. Ketika itu Ikrimah melompat dan berdiri di tengah-tengah medan pertempuran sembari berteriak sekuat-kuatnya.

"Saya, Ikrimah, telah memerangi Rasul Allah dalam segala medan pertempuran pada masa yang lalu. Kini aku berhadapan dengan musuh-musuh Allah. Karena itu janganlah kamu kira aku akan gentar atau lari dari medan pertempuran ini...!" ujarnya.

Selepas itu, ia memberi semangat juga kepada pasukannya.

"Saudara-saudara, siapakah di antara saudara-saudara yang berani bersumpah untuk sama-sama syahid dengan aku dalam pertempuran ini..!" tegasnya.

Tawaran dan tantangan Ikrimah itu, disambut dengan semangat yang berapi-api oleh pamannya Haris bin Hisyam serta putranya sendiri Umar bin Ikrimah dan sahabat karibnya bernama Dharar bin Azwar yang kemudian diikuti oleh lebih kurang empat ratus tentara pilihan dan pasukan berkuda andalan.

Dengan semangat yang membara, dengan niat syahid di jalan Allah dan dengan tujuan ikhlas lagi suci yaitu membela Islam, maka bertempurlah mereka untuk menentang musuh dengan serangan yang telah direncanakan dengan rapi, sehingga pasukan musuh lari kocar-kacir.

Dengan tabah dan tawakal kepada Allah, Ikrimah menghadapi pedang-pedang dan lembing musuh, sehingga muka dan dadanya luka parah. Setelah melihat keadaan Ikrimah yang sudah parah itu, maka beberapa orang sahabatnya mengingatkan ia agar selalu bertakwa kepada Allah dan menasihati lkrimah agar ia juga dapat menjaga dirinya. Mendengar peringatan dan nasihat-nasihat itu Ikrimah menjawab:

"Saudara, dahulu aku telah berperang untuk Lata dan Uzza serta telah kuserahkan jiwa dan ragaku kepadanya, aku rela mati karena membelanya. Karena itu apakah aku akan takut untuk mempertaruhkan jiwa dan ragaku dalam jihad suci membela Allah dan Rasul-Nya? Tidak, saudara-saudara, aku akan tetap menyerahkan jiwa dan ragaku ini dengan ikhlas kepada Allah!".

Sumber:
Disdik Provinsi NAD, Cerita Teladan Para Sahabat 1, (Jakarta: Dian Rakyat, 2004).
loading...

0 Response to "Ikrimah Bin Abu Jahal, Perjuangan Membela Islam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel