-->

Pengertian I'rab dan Bina' dalam Ilmu Nahwu

Definisi I'rab dalam Ilmu Nahwu

I'rab adalah perubahan akhir kata karena perbedaan amil yang memasukinya, baik secara lafazh ataupun secara diperkirakan keberadaannya.

Perubahan secara lafazh itu seperti contoh di bawah:
جَاءَ مُحَمَّدٌ = Muhammad telah datang
رَأَيْتُ مُحَمَّدًا = Aku telah melihat muhammad
مَرَرْتُ بِمًحَمَّدٍ = Aku telah bertemu dengan Muhammad

Sedangkan perubahan diperkirakan keberadaannya seperti:
جَاءَ اْلفَتَى = Seorang pemuda telah datang
رَأَيْتُ اْلفَتَى = Aku telah melihat Seorang pemuda
مَرَرْتُ بِاْلفَتَى = Aku telah bertemu dengan Seorang pemuda


Pembagian I'rab

I'rab terbagi empat, yaitu i'rab rafa', i'rab nashab, i'rab khafadh atau jar, dan i'rab jazm.

Pengertian I'rab dan Bina' dalam Ilmu Nahwu

Yang Boleh Memasuki Isim dan Fi'il

Diantara keempat macam tersebut, yang boleh memasuki isim hanyalah i'rab rafa', nashab, dan khafadh (jar), sedangkan i'rab jazm tidak termasuk. Sedangkan yang boleh masuk pada fi'il adalah i'rab rafa', i'rab nashab, dan i'rab jazm sedangkan i'rab khafadh (jar) tidak.

Contoh i'rab yang boleh masuk pada isim
رَبُّنَا اللهُ = Tuhan kami adalah Allah (lafazh Allahu adalah isim dalam keadaan rafa')
أَعْبُدُ اللهَ = Aku menyembah Allah (lafazh Allaha adalah isim dalam keadaan nashab)
أَمَنْتُ بِاللهِ = Aku telah beriman kepada Allahi (lafazh Allah adalah isim dalam keadaan khafah atau jar)

Contoh i'rab yang masuk pada fi'il
يَفْتَحُ = Dia sedang membuka (Lafazh yaftahu adalah fi'il dalam keadaan rafa').
لَنْ يَفْتَحَ = Dia Tidak akan dapat membuka (Lafazh yaftaha adalah fi'il dalam keadaan nashab).
لَمْ يَفْتَحْ = Dia tidak dapat membuka (Lafazh yaftah adalah fi'il dalam keadaan jazm).

Definisi Bina (Mabni) dalam Ilmu Nahwu

Bina ialah kata yang huruf akhirnya senantiasa tetap (tidak berubah), baik harakat maupun sukunnya. Bina ada empat macam, yaitu bina dhammah, bina fathah, bina kasrah dan bina sukun. Contoh bina dhammah yaitu حيْثُ, bina fathah أًيْنً, bina kasrah أَمْسِ dan bina sukun هَلْ.

Isim Mu'rab dan Isim Mabni

Isim terbagi dua, yang pertama adalah isim yang mu'rab, isim ini adalah asli yakni isim yang sering mengalami perubahan pada bagian akhirnya karena perbedaan amil yang memasukinya. Adakalanya mengalami perubahan secara lafazh, seperti lafazh مُحَمَّدٌ dan عَمْرٌو dan adakalanya mengalami perubahan secara perkiraan (taqdir), seperti lafazh مُوْسَى dan اْلفَتَى.

Sedangkan bagian kedua adalah isim yang mabni (isim bina). Isim ini merupakan cabang dari isim mu'rab, yaitu isim yang tidak mengalami perubahan pada bagian akhirnya, meskipun amil yang memasukinya berbeda, seperti isim dhamir (baik yang muttashil maupun munfashil), isim-isim syarath, isim-isim istifham, isim-isim isyarah, isim-isim fi'il dan isim-isim maushul.

Berikut kami tuliskan contoh-contohnya:

  1. Isim dhamir muttashil, seperti lafazh لَنَا، لَكَ، لَهُ, dan seterusnya. Isim dhamir munfashil, seperti: أَنَا، أَنْتَ، هُوَ.
  2. Isim syarath, seperti: مَنْ، مَا، مَتَى.
  3. Isim istifham, seperti lafazh هَلْ، كَمْ، كَيْفَ، أَينَ.
  4. Isim isyarah, seperti: هَذَا، هَذِهِ، هَؤُلاَءِ.
  5. Isim fi'il, seperti: حَيَّهَلْ، صَهْ، هَيْهَاتَ، شَتَّانَ.
  6. Isim maushul, seperti: الَّذِيْ، الَّتِي، الَّذِيْنَ، اللّاَتِي

Baca Juga:

Macam-macam isim yang dimabnikan

Sebagian isim mabni ada yang di-mabni-kan dengan harkat sukun, seperti: كَمْ, ada juga dengan harakat fathah, أَيْنَ, dengan harakat kasrah أَمْسِ, dan dengan harakat dhammah حَيْثُ. Sedangkan yang asli dalam isim mabni hendaknya di-mabni-kan dengan harakat sukun.


Fi'il Mabni dan Mu'rab

Sebagaimana halnya isim, fi'il pun juga terbagi dua, yang pertama adalah fi'il mabni dan ia adalah asli, dan yang kedua adalah mu'rab ia merupakan cabang dari mabni.

F'il yang mengalami mabni ada dua macam. Yang pertama fi'il madhi, dan di-mabni-kan atas harakat fathah, kecuali bila fi'il madhi itu bertemu dengan waw dhamir jamak, maka harus di-mabni-dhammahkan.

Contoh:
ضَرَبُوْا = Mereka telah memukul

Atau fi'il madhi itu bertemu dengan dhamir marfu' yang berharakat, maka huruf akhirnya harus disukunkan.

Contoh:
فَتَحْتُ = Aku telah membuka
فَتَحْنَا = Kami telah membuka

Yang keduanya yaitu fi'il amr, dan di-mabni-kan dengan harakat sukun.

Contoh:
اِفْتَحْ = Bukalah!
اِفْتَحْنَا = Bukalah oleh mereka (perempuan).

Kecuali bila fi'il amr itu bertemu dengan dhamir tatsniyah atau dhamir jamak, atau dhamir muannats mukhatabah, maka di-mabni-kan dengan membuang huruf nun.

Contoh:
اِضْرِبَا = Pukullah oleh kamu berdua!
اِضْرِبُوْا = Pukullah oleh kalian (laki-laki)
اِضْرِبِيْ = Pukullah olehmu (perempuan).

Kecuali bila fi'il amr itu yang mu'tal (berhuruf 'illat), maka di-mabni-kan dengan membuat huruf 'illat.

Contoh:
اِخْشَ = Takutlah! >>>> Berasal dari fi'il madhi خَشِيَ
اُغْزُ = Gempurlah! >>>> Berasal dari fi'il madhi غَزَا
اِرْمِ = Lemparlah >>>> Berasal dari fi'il madhi رَمَى

Sedangkan yang mu'rab diantara fi'il hanyalah fi'il mudhari', dengan syarat hendaknya fi'il tersebut tidak bertemu langsung dengan nun dhamir jamak muannats dan tidak pula dengan nun taukid.

Contoh:
يَفْتَحُ = Dia memukul
يَخْشَى = Dia takut

Apabila fi'il mudhari' bertemu dengan nun dhamir jamak muannats, maka di-mabni-kan atas harakat sukun.

contoh:
وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya... (Al-Baqarah:233).

Apabila fi'il mudhari' bertemu langsung dengan nun taukid, maka di-mabni atas harakat fathah.

Contoh:
لَيُسْجَنَنَّ وَلَيَكُونًا
niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk.... (Yusuf:32)

Keterangan:
Lafazh يُرْضِعْنَ berasal dari lafazh يُرْضِعُ. Sedangkan lafazh لَيُسْجَنَنَّ  berasal dari lafazh يُسْجَنُ dan lafazh لَيَكُونًا berasal dari lafazh يَكُونَ.

Sesunguhnya alasan fi'il mudhari' di-mu'rab-kan karena menyerupai isim (fi'il mudhari' mabni fa'il menyerupai isim fa'il, dan mabni maf'ul menyerupai isim maf'ul). Sedangkan huruf, semuanya dimabnikan.

Terimakasih telah membaca artikel tentang Pengertian I'rab dan Bina' dalam Ilmu Nahwu. Semoga bermanfaat!
loading...

0 Response to "Pengertian I'rab dan Bina' dalam Ilmu Nahwu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel