-->

Pembagian Jamak Dalam Bahasa Arab Beserta Contohnya

Pembagian Jamak

Jamak adalah isim yang bermakna tiga atau lebih, baik dengan menambah huruf diakhirnya atau dengan merubah bina (wazan/ timbangan kata). Jamak dalam Bahasa Arab terbagi dalam dua bagian, yaitu:
  1. Jamak Salim 
  2. Jamak Taksir

Pembagian Jamak Dalam Bahasa Arab Beserta Contohnya

Jamak Salim

Jamak Salim adalah isim yang mufradnya selamat (tidak berubah hurufnya) ketika dirubah kebentuk jamak (plural), Untuk membedakannya dengan mufrad, pada akhir lafaznya ditambahkan huruf waw dan nun atau ya’ dan nun atau ditambah alif dan ta’.  

Jamak yang mendapatkan tambahan huruf waw dan nun atau ya’ dan nun disebut jamak mudzakkar salim.
Jama’ mudzakar salim adalah bentuk jamak yang digunakan untuk laki-laki dengan menambahkan huruf wawu dan nun dalam i'rab Rafa’ dan ditambahkan huruf ya dan nun dalam Nashab dan jar.

Contoh:
رَجَعَ اْلمُسْلِمُوْنَ (Orang-orang muslim itu telah pulang), <<< ditambahan waw dan nun karena lafaz اْلمُسْلِمُوْنَ terletak pada possisi rafa'.

سَاعَدْتُ اْلمُسْلِمِيْنَ (Aku telah membantu dengan orang-orang muslim itu), <<< ditambahkan ya dan nun karena lafaz اْلمُسْلِمُوْنَ terletak pada possisi Nashab.

رَجَعْتُ بِاْلمُسْلِمِيْنَ (Aku telah pulang dengan orang-orang muslim itu), <<< ditambahkan ya dan nun karena lafaz اْلمُسْلِمُوْنَ terletak pada possisi jar.

Berdasarkan contoh di atas dapat diketahui bahwa jamak mudzakkar salim termasuk ke dalam kategori Lafaz-lafaz yang Dii'rab dengan Memakai Huruf. Tanda (alamat) I’rab jamak mudzakkar salim yaitu dirafa' dengan huruf waw, dinashab dan di jarkan dengan huruf ya' yang dikasrahkan huruf sebelumnya dan difatahkan huruf sesudahnya. 

Jamak yang mendapatkan tambahan huruf alif dan ta’ disebut jamak muannats salim.
Jamak muannats salim adalah bentuk jamak yang digunakan untuk perempuan dengan menambahkan huruf alif dan dan ta.

Contoh:
رَجَعَ المُسْلِمَاتُ (Orang-orang muslimah itu telah pulang, <<< lafaz المُسْلِمَاتُ dibubuhi harkat dhammah karena terletak pada posisi rafa'.

سَاعَدْتُ المُسْلِمَاتِ (Aku telah membantu dengan orang-orang muslimah itu), <<< lafaz المُسْلِمَاتُ dibubuhi harkat kasrah karena terletak pada posisi nashab.

رَجَعْتُ بِاْلمُسْلِمَاتِ (Aku telah pulang dengan orang-orang muslimah itu), <<< lafaz المُسْلِمَاتُ dibubuhi harkat kasrah karena terletak pada posisi jar.

Berdasarkan contoh di atas dapat diketahui bahwa jamak muannats salim termasuk dalam kategori Lafaz-lafaz yang Dii'rab dengan Memakai Harkat. Tanda (alamat) I’rab jamak muannats salim yaitu dirafa' dengan harkat dhammah, dinashab dan di jarkan dengan harkat kasrah. 

Syarat isim yang boleh dirubah kebentuk Jamak Mudzakar Salim
Isim yang boleh dirubah kebentuk Jamak Mudzakar Salim ada dua macam, yaitu :
  • Alam (dijadikan sebagai suatu nama)
  • Sifat (kata sifat)

Syarat Jamak Muzakkar Salim Pada Isim Alam
Isim alam yang boleh dirubah kebentuk Jamak Mudzakar Salim:
  1. Alam mudzakar, artinya isim harus nama laki – laki, nama perempuan tidak bisa dibuat jamak mudzakar salim melainkan dibuat jamak muannats salim. Misal nama زينب tidak bisa dijama’kan زينبون.
  2. Alam aqil, yaitu nama untuk makhluk yang berakal, bukan nama hewan atau benda mati.Tidak ada ta’nis dalam lafadznya, walaupun ‘alam mudzakar dan aqil, tetapi terdapat tanis dalam lafadznya maka tidak bisa dijadikan jamak mudzakar salim. Seperti  حمزة, معاوية.
  3. Pada tarkib atau murakkab, baik tarkib isnadi (seperti nama ; رزقَ اللهُ ), tarkib idhafi (seperti nama عبد العزيز ), maupun tarkib mazji (seperti nama  سيبويْهِ ). Jika nama yang berupa tarkib isnadi atau mazji akan dijama’kan maka seperti halnya isim tasniyah, yaitu dengan menambahkan lafadz ذُوِ (Rafa’) dan ذِى (Nashab/dan jar). Contoh :  جَاءَ ذوُ رزْق اللهُ. Adapun jika berupa tarkib idhafi, maka dengan hanya menjamakkan lafadz mudhafnya saja, seperti ;  جَاءَ عَبْدُوالرحمن، رَاَيْتُ عَبْدِي الرحمن.
  4. Alam tidak berupa lafadz isim tasniyah atau jamak mudzakar salim, seperti nama المحمدان , المحمدون tidak bisa dijamak mudzakar salimkan.

Syarat Jamak Mudzakkar Salim pada Sifat
Sifat merupakan bentuk kata sifat yang biasanya berupa isim fail dan isim maf’ul, syarat Sifat yang dapat dijamak mudzakar salimkan adalah :
  1. Sifat mudzakar, artinya sifat yang untuk mensifatkan laki-laki, seperti ;  عَاقِل menjadi عاقلون, sifat yang untuk menyifati muannats/perempun tidak bisa dijamak mudazakar salimkan seperti ; حَائض
  2. Sifat ‘aqil, yaitu sifat bagi yang berakal bukan sifat untuk hewan atau benda mati.
  3. Sifat yang tidak terdapat ta’nis di akhirnya, jika sifat ada ta’nisnya maka tidak bisa dijamak mudzakar salimkan.
  4. Sifat yang tidak mengikuti wazan أفْعَلَ yang muannatsnya فَعْلاء Seperti lafadz أخضر tidak bisa dijamakkan menjadi أخضرون
  5. Sifat yang tidak mengikuti wazan فَعْلان yang muannatsnya فَعْلى Seperti lafadz سكران  tidak bisa dijamakkan menjadi سكرانون
  6. Bukan berupa sifat yang untuk menyifati laki-laki dan perempuan dengan lafadz yang sama, seperti ; صَبور, شكور, kedua lafadz tersebut tidak bisa dibuat jamak mudzakar salimkan, sebab untuk muanas dan mudzakar sama.


Jamak Taksir

Jamak taksir adalah Jamak yang berubah dari bentuk mufradnya pada hakikat yang meliputi penambahan huruf, pengurangan huruf, pergantian harakat dan adapula perubahan pada taqdir (tidak dhahir). 

Perubahan pada Jamak Taksir ada beberapa macam yaitu:
  1. Perubahan Dengan ditambah hurufnya, contoh: رَجُلٌ (mufrad)  رِجَالٌ (jamak)
  2. Perubahan Dengan dikurangi hurufnya, contoh:  كِتَابٌ (mufrad)  كُتُبٌ (jamak)
  3. Perubahan Dengan diganti harakat saja, contoh: اَسَدٌ (mufrad)  أُسُدٌ (jamak) 
  4. Perubahan dengan ditambah hurufnya dan diganti harkatnya, contoh: رَجُلٌ (mufrad) رِجَالٌ (jamak).
  5. Perubahan dengan ditambah hurufnya dan sebelumnya dibuang hurufnya serta diganti harkatnya, contoh: غُلاَمٌ (mufrad) غِلْمَانٌ (jamak).
  6. Perubahan pada takdir (tak terlihat pada lafaz), sehingga bentuk wazan mufrad dan jamak sama persis pada lafaznya, contoh: فُلْك (mufrad) فُلْك (jamak)

Bentuk Jamak Taksir

  1. Jamak Taksir Qillah (sedikit), yaitu bentuk jamak yang bilangannya 3 sampai dengan 10, terkadang jamak lebih dari satu yaitu bilangan dua (fawqa wahid) juga termasuk, wazannya ada empat yaitu: أَفْعُل - أَفْعَال - أَفْعِلَةَ - فِعْلَة
  2. Jamak Taksir Katsrah (banyak), yaitu bentuk jamak yang bilangannya dihitung mula dari 3 sampai bilangan tidak terhingga, wazannya ada 23 yaitu:  فُعْل - فعُل - فعَل - فعَل - فعَلَة - فعَلَة - فعْلَى - فعَلَة - فعَّل   فعّال - فعَال - فعُول  فعْلاَن  - فعْلاَن - فعَلاء - أفْعِلاء - فواعِل فعَائِل - فعَالي - فعَالى - فعَاليّ - فعَالِل - شبهُ فَعَالِل-  مفَاعِل

Tanda  i’rab jamak taksir yaitu dirafa' dengan dhummah, dinashab dengan Fathah, dan Jar dengan Kasrah (pada isim munsharif) atau dengan fathah (pada isim ghair munsharif/isim tegah sharaf ).

Jamak taksir memiliki banyak pola dan tidak teratur, tidak seperti halnya jamak mudzakkar salim dan jamak muannats salim yang hanya memiliki satu pola. Untuk mengetahui jamak taksir suatu isim, maka kita harus banyak-banyak berinteraksi dgn bhs Arab atau sering-seringlah melihat kamus.

Demikianlah artikel tentang Pembagian Jamak Dalam Bahasa Arab Beserta Contohnya ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!
loading...

0 Response to "Pembagian Jamak Dalam Bahasa Arab Beserta Contohnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel